Kabar Berita

WHO peringatkan pandemi virus corona "meningkat pesat"

WHO peringatkan pandemi virus corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi virus corona "meningkat pesat", dengan lebih dari 300.000 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia.

Diperlukan waktu 67 hari sejak kasus pertama dilaporkan untuk mencapai angka 100.000 kasus, dan 11 hari lagi untuk menyentuh angka 200.000. Kemudian hanya diperlukan waktu empat hari saja untuk mencapai angka 300.000 kasus.

Namun, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan masih memungkinkan untuk "mengubah lintasan wilayah" 

Dia mendesak negara-negara untuk melakukan strategi tes massal dan pelacakan kontak.

"Yang terpenting adalah apa yang kita lakukan. Anda tidak bisa memenangi pertandingan sepak bola hanya dengan bertahan. Anda juga harus menyerang," ujarnya dalam konferensi pers bersama Presiden asosiasi sepakbola sedunia (FIFA) Gianni Infantino ketika meresmikan kampanye melawan virus corona bersama para pesepakbola.

https://twitter.com/FIFAcom/status/1242122822513762308

Tedros mengatakan mengimbau orang-orang untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak adalah cara yang penting untuk memperlambat penyebaran virus, namun dia menggambarkan hal itu sebagai "cara bertahan yang tidak akan membantu kita untuk menang".

"Supaya menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik yang agresif dan tepat sasaran - memeriksa semua orang dengan pengawasan, mengisolasi semua kasus positif, dan mengkarantina semua orang yang berkontak dekat.

Tedros menyatakan khawatir atas laporan dari seluruh dunia tentang sejumlah kasus infeksi di kalangan petugas kesehatan, yang tampaknya merupakan akibat dari kekurangan peralatan perlindungan yang memadai.

"Petugas kesehatan hanya dapat melakukan pekerjaan mereka secara efektif ketika mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan aman," ia memperingatkan.

"Bahkan ketika kita melakukan segalanya dengan benar, jika kita tidak memprioritaskan melindungi petugas kesehatan, banyak orang akan mati karena petugas kesehatan yang bisa menyelamatkan hidup mereka sakit."

Dia mengatakan WHO sedang bekerja dengan mitranya untuk memprioritaskan penggunaan peralatan pelindung, dan mengatasi kekurangan peralatan pelindung global.

Namun dia menekankan: "Langkah-langkah yang dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus mungkin memiliki konsekuensi yang secara tidak disengaja memperburuk kekurangan alat pelindung esensial dan bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya."

WHO menyerukan "komitmen politik dan koordinasi politik di tingkat global" dan mengatakan ia akan meminta para pemimpin kelompok negara-negara G20 minggu ini untuk bekerja sama guna meningkatkan produksi peralatan pelindung, menghindari larangan ekspor dan memastikan pemerataan distribusi atas dasar kebutuhan.

Pertempuran Eropa melawan virus semakin intensif

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan kebijakan yang berlaku selama tiga minggu pada Senin (23/03) malam waktu setempat.

Isi kebijakan itu adalah "orang-orang hanya diperbolehkan meninggalkan rumah... untuk kepentingan terbatas".

Hal itu termasuk berbelanja kebutuhan dasar, melakukan olah raga setiap hari, memenuhi kebutuhan kesehatan dan bepergian ke kantor jika bekerja dari rumah tak memungkinkan.

Berdasarkan kebijakan itu, semua toko yang tidak menjual kebutuhan pokok akan segera ditutup. Toko-toko yang dimaksud, antara lain toko pakaian, toko elektronik, toko cokelat, dan toko buku.

Supermarket dan apotek akan tetap buka untuk melayani masyarakat.

Jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Inggris terus bertambah, menjadi 335 orang pada Senin (23/03).

Di Italia, negara yang paling terdampak pandemi ini, pihak berwenang mengatakan 602 penderita Covid-19 meninggal dalam 24 jam terakhir, membuat total angka kematian di negara itu mencapai 6.077 orang.

Namun, peningkatan kasus harian di Italia terus mengecil, menciptakan harapan bahwa pembatasan ketat yang diberlakukan oleh pemerintah mulai menunjukkan hasil.

Sementara di Spanyol, sebanyak 462 orang meninggal dunia pada Senin, membuat total korban jiwa akibat virus corona mencapai 2.182, atau naik 27 persen.

Prancis melaporkan 186 kematian baru, sehingga keseluruhan korban jiwa di negara itu mencapai 860 orang.

Pemerintah Prancis akan memperketat lockdown atau karantina wilayah pada Selasa, dengan membatasi olahraga fisik dan menutup pasar terbuka.

Sementara itu, anggota Komisi Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound mengatakan Olimpiade 2020 di Tokyo akan ditunda selama satu tahun karena virus corona.

Namun demikian, IOC belum secara resmi memutuskan nasib pesta olahraga yang sedianya dimulai Juli mendatang.

Australia dan Kanada mengatakan mereka tidak akan ikut berkompetisi di Jepang pada musim panas ini dan Inggris mengatakan kemungkinan mereka tidak akan mengirimkan tim.

Perkembangan lain

  • Di Amerika Serikat, dimana tercatat 481 kematian akibar virus corona, gubernur dan walikota meminta bantuan dari pemerintah federal
  • Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pengerahan Garda Nasional di tiga negara bagian yang paling terdampak - Californa, New York dan Washington
  • Pemerintah India mengatakan akan menghentikan penerbangan domestik pada Rabu (25/03) dini hari waktu setempat sebagai langkah-langkah untuk mengatasi virus
  • Pemerintah Afrika Selatan mengatakan akan memberlakukan lockdown selama 21 hari, mulai Kamis (26/03)
  • Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, tunduk pada kritik keras di Kongres dan menarik langkah-langkah yang akan memungkinkan karyawan perusahaan bekerja tanpa gaji selama empat bulan
  • Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan "gencatan senjata global" untuk memungkinkan dunia mengatasi pandemi. Sekretaris Jenderal António Guterres memperingatkan bahwa orang-orang yang paling rentan - "perempuan dan anak-anak, orang-orang cacat, yang terpinggirkan dan terlantar" - akan menerima dampak jika krisis terus berlanjut

 

Sumber msn.com