Hasil Keluar 15 Menit, Begini Cara Kerja Rapid Test untuk Virus Corona
Kasus positif virus corona SARS-CoV-2 di Indonesia sudah mencapai 579 orang hingga Senin (23/3). Artinya, ada penambahan 65 kasus dalam sehari. Sedangkan 49 pasien dinyatakan meninggal dunia. Data ini disampaikan juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Senin (23/3).
Terkait penanggulangan wabah COVID-19 yang kian meluas, pemerintah menambah metode skrining. Kini, pelacakan kasus positif digencarkan melalui rapid test, tak lagi hanya mengandalkan metode PCR. Rapid test memungkinkan penjaringan orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 dengan pengambilan sampel darah, alih-alih spesimen apusan atau swab tenggorokan.
Pemerintah telah menerima 150 ribu paket reagen atau cairan senyawa kimia untuk rapid test dari China. Saat ini, 150 ribu paket reagan itu sudah berada di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Setibanya di Jakarta, 150 ribu paket reagan akan langsung disebar ke seluruh wilayah Indonesia khususnya kawasan dengan kriteria penularan tinggi.
VivaChek Laboratories sebagai salah satu produsen reagen untuk rapid test COVID19, menyebut hasil tes dapat keluar dalam waktu 15 menit, sebagaimana diinformasikan pada laman situs resminya. Alat ini dijual dengan nama merek dagang VivaDiag COVID-19 IgM/IgG Rapid Test.
Meski hasilnya keluar secara instan, tes ini masih berbasis serologi, yakni pengidentifikasian virus berdasarkan antibodi yang terbentuk dalam tubuh setelah terinfeksi virus. Pada orang yang terinfeksi virus kurang dari seminggu, respons imun tubuh belum terbentuk. Untuk menyiasatinya, rapid test bakal kembali dilakukan 6 atau 7 hari kemudian setelah tes pertama dilakukan.
Untuk pengecekan virus corona, dibutuhkan 10 mikroliter sampel darah yang diambil dari pembuluh vena atau ujung jari. Dalam panduan pemakaian kit test VivaDiag, pembacaan hasil tes baru bisa dilakukan 15 menit setelah spesimen ditetesi larutan penyangga (buffer), namun tidak lebih dari 20 menit.
Masih merujuk situs resmi VivaChek Laboratories, berikut tata cara pemeriksaan sampel virus corona dengan metode rapid test.
-
Petugas akan mengusap ujung jari pasien dengan kapas alkohol yang juga termasuk dalam paket alat rapid test. Setelahnya, sampel darah akan diambil dari ujung jari dengan jarum lancet sekali pakai.
-
Selanjutnya, petugas menyiapkan pelat strip untuk identifikasi keberadaan antigen dalam darah. Darah sebanyak 10 mikroliter ditetesi pada pelat strip, lalu dicampur dua tetes larutan penyangga.
-
Ada tiga indikator penanda antibodi dalam strip tersebut: “C”, “IgG”, dan “IgM”. IgG merupakan jenis antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah. Sedangkan antibodi IgM terbentuk saat pertama kali sistem imun berhadapan dengan patogen.
-
Dalam 15 menit, jika muncul garis merah pada indikator “C”, maka hasilnya negatif. Sedangkan hasil positif jika garis merah muncul dalam satu dari formasi berikut: “C”-”IgG”-”IgM”, “C”-”IgM”, atau “C”-”IgG”.
Sumber Kumparan.com