Tiga Pelaku Teror Kepala Anjing di Pekanbaru Sujud di Depan Kapolda Riau
PEKANBARU - Tiga orang pelaku teror pelemparan kepala anjing ke rumah humas Kejati Riau, dan penyiraman minyak ke rumah sekretaris LAM Riau yang ditangkap polisi, bersujud sambil menangis minta maaf kepada Kapolda Riau.
Pantauan GoRiau.com di ruang Tribarata, Mapolda Riau, terlihat tiga orang pelaku yang bernama Irwan, Didik dan Boy, menggunakan baju tahanan, dan tangannya diborgol. Kemudian dikawal dua petugas kepolisian yang menggunakan senjata laras panjang.
Dua orang pelaku tampak ditegakkan di hadapan awak media yang sedang meliput kegiatan konferensi pers, pengungkapan aksi teror di Kota Pekanbaru.
Tampak salah satu pelaku yang berada di barisan tengah, terus bersedih bahkan terlihat menangis.
Kemudian usai konferensi pers dilakukan, saat Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy, mendatangi tiga pelaku, mereka langsung sujut tersungkur, dan meminta maaf, sembari mengatakan sangat menyesal melakukan hal itu.
Menanggapi itu, Kapolda Riau mengungkapkan agar para pelaku meminta maaf kepada masyarakat Riau, yang sudah sangat terganggu dengan aksi yang dilakukan para pelaku.
"Silahkan minta maaf kepada masyarakat Riau, jangan ulangi perbuatan kalian ya," ucap Irjen Agung.
Dimana akibat perbuatan itu, para pelaku dijerat dengan Pasal 187 KUHP tentang pengancaman dan 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.
Sebelumnya, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy, ungkap motif aksi teror terhadap Humas Kejati Riau, Muspidauan.
Aksi teror itu ternyata dilatarbelakangi ada oknum yang tidak senang dengan hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) LAM (Lembaga Adat Melayau) Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu di Hotel Furaya. Dimana Humas Kejati Riau, Muspidauan terpilih menjadi Ketua Harian LAM Kota Pekanbaru.
"Kasus ini dilatarbelakangi Musawarah Daerah LAM Pekanbaru, dimana dalam musyawarah tersebut ada pergantian kepemimpinan. Dimana yang terpilih menjadi Ketua Hariannya adalah Pak Muspidauan dari musyawarah daerah luar biasa tersebut," ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy, Jumat (12/3/2021).
Kemudian selain ada yang tidak senang dengan terpilihnya Muspidauan sebagai Ketua Harian LAM Kota Pekanbaru, ternyata oknum yang melakukan teror itu juga ingin menguasai fasilitas yang ada di LAM Kota Pekanbaru.
"Tujuannya adalah supaya mereka bisa tetap eksis di property yang dimiliki LAM Kota Pekanbaru," bebernya.
Terakhir kata Agung, saat ini pihaknya sudah menangkap 3 orang pelaku sejak tanggal 10 sampai tanggal 11 Maret 2021.
"Sudah tertangkap 3 orang yang bekerja di LAM Kota Pekanbaru. Masih ada dua pelaku lagi yang tertangkap, dengan inisial J dan B," tutupnya.
Untuk diketahui, aksi teror itu terjadi sejak tanggal 3 Maret 2021, pelemparan bensin ke rumah warga bernama Nasir. Kemudian tanggal 4 Maret 2021 aksi teror kembali terjadi di Rumah Ketua NU Riau, dengan cara mencoret dinding rumah dengan kata-kata kasar. Lalu terakhir pada tanggal 5 Maret 2021, aksi teror terjadi di rumah Humas Kejati Riau, Muspidauan.
Sumber GoRiau.com