Kabar Berita

Joe Biden Kirimkan Senjata Tambahan Rp5 Triliun ke Ukraina

Joe Biden Kirimkan Senjata Tambahan Rp5 Triliun ke Ukraina

Presiden Joe Biden menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk mengirimkan senjata tambahan senilai 350 juta dolar AS atau sekitar Rp5 triliun ke Ukraina saat negara itu berjuang untuk memukul mundur Rusia.

Dalam sebuah memorandum kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Biden mengarahkan bahwa $350 juta yang dialokasikan melalui Undang-Undang Bantuan Luar Negeri ditujukan untuk pertahanan Ukraina.

Ukraina sebelumnya meminta senjata anti-tank Javelin dan rudal Stinger untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

Pada Sabtu, 26 Februari 2022, Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa otorisasi ketiga untuk pengiriman senjata ke Ukraina ini "belum pernah terjadi sebelumnya."

Pentagon mengatakan senjata itu termasuk senjata ringan, rompi anti peluru dan berbagai amunisi untuk mendukung pertahanan garis depan Ukraina. Selain itu, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bantuan itu termasuk sistem anti-pesawat.

Amerika Serikat menggunakan stok senjata AS untuk memasok Ukraina pada musim gugur 2021 dan sekali lagi pada bulan Desember. Selama tahun lalu Amerika Serikat telah memberikan lebih dari $1 miliar bantuan keamanan ke Ukraina, kata Blinken.

 

 

Negara-negara lain telah menjanjikan perlengkapan militer ke Kyiv saat militer Ukraina berperang melawan pasukan Rusia yang menyerang. Pasukan Rusia mulai maju ke Ukraina lagi pada hari Sabtu setelah Presiden Vladimir Putin menghentikan serangan sehari sebelumnya untuk mengantisipasi pembicaraan dengan Kyiv yang tidak pernah terjadi, kata Kremlin.

Belanda akan memasok 200 roket pertahanan udara Stinger ke Ukraina secepat mungkin, kata pemerintah Belanda dalam sebuah surat kepada parlemen, Sabtu.

Belgia menjanjikan 2.000 senapan mesin dan 3.800 ton bahan bakar.

Jerman, yang memiliki kebijakan lama untuk tidak mengekspor senjata ke zona perang, menyetujui pengiriman 400 granat berpeluncur roket dari Belanda ke Ukraina, kata kementerian pertahanan di Berlin, membenarkan perubahan kebijakan setelah menghadapi kritik karena menolak mengirim senjata ke Kyiv, tidak seperti sekutu Barat lainnya.

Prancis mengirim peralatan militer pertahanan ke Ukraina untuk mendukung negara itu melawan invasi Rusia, kata seorang juru bicara tentara Prancis pada hari Sabtu, menambahkan bahwa masalah pengiriman senjata ofensif masih dalam pertimbangan.

 

 

Sumber Tempo