Kabar Berita

Juara Dunia Mobile Legends, Tim Indonesia Gaet Rp 1,1 Miliar

Juara Dunia Mobile Legends, Tim Indonesia Gaet Rp 1,1 Miliar

EVOS Esports memenangkan kompetisi Mobile Legends M1 World Championship 2019 yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia dan meraih hadiah Rp 1,1 miliar.

Di babak final, EVOS mengalahkan RRQ yang juga berasal dari Indonesia. Pertandingan penutup kompetisi ini bisa dibilang seperti mengulang final MPL ID S4 yang digelar pada 26-27 Oktober 2019, yang mempertandingan antara EVOS dan RRQ.

Pertandingan finalnya berlangsung sangat seru di mana RRQ sempat unggul dengan skor 3-1 dalam pertandingan berformat best of seven tersebut. Namun kemudian EVOS bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3, dan akhirnya memenangkan pertandingan terakhir yang membuat mereka menang dengan skor 3-4.

Dengan terulangnya all Indonesian final di 2 turnamen internasional ini membuktikan kalau Indonesia adalah negara yang kuat di dunia Mobile Legends, tak cuma Asia Tenggara namun juga di tingkat dunia.

Sebagai juara, EVOS berhak atas hadiah sebesar USD 80 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar, dan RRQ sebagai runner up mendapat hadiah USD 40 ribu atau sekitar Rp 560 juta. Berikut ini adalah distribusi hadiah untuk para peserta M1 World Championship.

Juara 1 (EVOS Esports): USD 80 ribu
Juara 2 (RRQ): USD 40 ribu
Peringkat 3 (Todak): USD 20 ribu
Peringkat 4 (Burmese Ghouls): USD 12 ribu
Peringkat 5-6 (10s Gaming dan Sunsparks): USD 8.000 Peringkat 7-8 (VEC Fantasy Main dan AXIS Esports): USD 6.000
Peringkat 9-12 (EVOS SG, Team GOSU, Evil Esports, Deus Vult): USD 4.000 Peringkat 13-16 (Impunity KH, Candy Comeback, GEO Esports, ONIC PH): USD 3.000

 

Sumber Detik.com

 

Tampilan Penuh


Ponsel Lipat Galaxy Fold 2 dari Samsung Bakal Mirip Motorola Razr?

Ponsel Lipat Galaxy Fold 2 dari Samsung Bakal Mirip Motorola Razr?

Ponsel lipat Galaxy Fold dari Samsung memiliki layar berbentuk melebar yang bisa dilipat secara vertikal di bagian tengah. Kabar terbaru yang beredar menyebutkan bahwa generasi berikutnya dari perangkat itu kemungkinan bakal mengusung desain berbeda, dengan layar berbentuk memanjang yang dilipat secara horizontal. Konsep clamshell tersebut mirip dengan rancangan ponsel lipat Motorola Razr (2019) yang baru saja diperkenalkan di Amerika Serikat pekan lalu.

Dugaan di atas mengemuka setelah sebuah perangkat misterius dengan nomor model "SM-F700F" sempat muncul di laman support situs Samsung Afrika, sebelum kemudian menghilang. Perangkat ini disinyalir tak lain merupakan Galaxy Fold 2. Selain nomor model tadi, tak ada informasi lain yang diungkap oleh situs dimaksud, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Selasa (19/11/2019). Sebelumnya sempat beredar rumor yang menyebutkan bahwa Galaxy Fold 2 akan diperkenalkan pada April 2020, atau tak lama setelah Galaxy S11 meluncur.

Peluncuran Galaxy Fold generasi pertama pada 2019 dilakukan berbarengan dengan seri ponsel Galaxy S10, meski keberadaannya sudah diungkap beberapa bulan sebelumnya pada akhir 2018. Benarkah Galaxy Fold 2 bakal menyapa penggemar gadget dengan rancangan clamshell ala Motorola Razr (2019)? Kita tunggu saja pengumuman resmi dari Samsung.

 

Sumber Kompas.com

 

Tampilan Penuh


Ini Dia Mesin Printer 3D Buatan Anak SMK di Cimahi

Ini Dia Mesin Printer 3D Buatan Anak SMK di Cimahi

Mencetak suatu gambar atau tulisan di atas kertas putih merupakan hal biasa ditengah kemajuan teknologi saat ini. Namun, Sekolompok pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Cimahi berhasil menciptakan printer yang mampu membentuk tiga dimensi (3D) yang memiliki panjang, lebar dan tinggi.

Bukan hanya sekedar khayalan, tapi benda itu bisa mencetak benda secara nyata. Ide pembuatan printer 3D itu tercetus dari dua guru SMKN 2 Cimahi, yakni Kusman Subarja dan Dadang Rosadi ditahun 2016. Mereka tertarik saat melihat printing 3D yang dibuat komunitas seniman di Jakarta.

”Ternyata mereka bisa merangkai printer 3D dengan tutorial dari Youtube. Kami amati ternyata dari segi teknis masih banyak yang kurang,” ujar Kusman Subarja, salah satu pencetus printing 3D SMKN 2 Cimahi saat ditemui di Jalan Kamarung, Jumat (15/11).

Setahun kemudian tepatnya tahun 2017, inspirasi itu coba dikembangkan dengan menawarkan gagasan kepada para siswa SMKN 2 Cimahi jurusan Teknik Mekatronika. Ide brilian itupun disambut baik para siswa.

”Jadi siswa diberi gagasan besar, sisanya biar mereka yang mengulik dan mengerjakan,” ujarnya.

Kusman menjelaskan, printing 3D karya SMKN 2 Cimahi memiliki dimensi cetak dengan lebar 20 centimeter, panjang 28 centimeter dan tinggi 15 centimeter. Dimensi itu bisa diperlebar lagi sesuai keinginan.

”Tapi secara umum keperluan para penghobi desainnya tidak lebih dari itu,” ucap Kusman.

Kusman melanjutkan, karya para siswanya itu merupakan salah satu aplikasi dari SMKN 2 Cimahi untuk mengembangkan teknologi 4.0. Dengan produk tersebut, sekolah yang terletak di Jalan Kamarung, Kota Cimahi itu bukan lagi sebagai pengguna, tapi sebagai produsen.

”Jadi ibaratnya mesin printer 3D yang melahirkan mesin 3D printer lagi. Jadinya beranak, itu jadi pembelajaran buat siswa. Energinya pun kecil. Jika yang lainnya mencapai 85-100 Watt, yang ini bisa kurang dari 65 Watt,” terangnya.

Printer 3D karya SMK 2 Cimahi kini sudah dipasarkan, dengan bekerja sama dengan salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk satu unit printer, dibanderol dengan harga Rp 2 juta – Rp 2,5 juta. Jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan printer 3D pada umumnya.

”Kalau mesin printer 3D lainnya, harganya mencapai Rp 9 jutaan, dulu untuk membuat purwarupa kita pakai CNC, harganya bisa ratusan juta, jadi printer 3D ini untuk memudahkan,” ujarnya.

Rudy Kommarudi (18), siswa kelas XII, mengatakan, siswa dibagi ke dalam lima divisi untuk pembuatan printer 3D ini. Yakni desain, program, mekanik elektronik dan quality control. Dia sendiri merupakan bagian dari desain.

”Bisa dibilang saya otaknya. Soalnya sebelum masuk programing, harus didesain dulu semuanya,” katanya.

Menurutnya dalam satu bulan, siswa bisa membuat satu unit printer. Semuanya dikerjakan di luar jam sekolah.

”Sulitnya itu, kita harus mendesain dan mengerjakan sendiri, karena guru hanya memberikan gambaran besarnya saja,” ujarnya.

Andris Julian (17), siswa kelas XI, mengatakan, untuk pembuatan komponen dan mekanik diperlukan kesabaran.

”Kadang saat komponen dicetak printer, ukurannya tidak pas. Jadi harus diulangi lagi, dari sana kita belajar banyak,” ucapnya.

Ayi Rohmat Sumirat, Kepsek SMKN 2 Cimahi mengatakan, produk yang dibuat siswanya telah mendapatkan penghargaan saat gelaran pameran di India.

”Ada 12 negara yang ikut. Karya kita ada diurutan tiga, hingga akhirnya kami diundang pak Jokowi,” kata Ayi.

 

Sumber Jabarexpres.com

Tampilan Penuh


Disney Plus Dikabarkan Bakal Hadir di Indonesia pada 2020, Harganya?

Disney Plus Dikabarkan Bakal Hadir di Indonesia pada 2020, Harganya?

Layanan streaming video on-demand Disney Plus baru saja diluncurkan di beberapa negara, termasuk AS, Kanada, hingga Belanda. Pesaing Netflix itu belakangan dikabarkan bakal menyapa pengguna di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sekitar paruh kedua 2020. Keterangan tersebut berasal dari dua sumber industri yang mengatakan bahwa Disney Plus akan hadir di India lewat layanan video streaming Hotstar yang dimiliki oleh Disney pada Mei tahun depan.

Tak lama setelahnya, Disney disebut akan memperluas cakupan layanan Hotstar yang berisi katalog produk Disney Plus ke Indonesia dan Malaysia. Lewat layanan Hotstar inilah konsumen bakal menemukan beragam konten Disney Plus yang dibuat oleh studio-studio yang berada di bawah naungan Disney, sepeti Pixar, Marvel, 20th Century Fox, hingga National Geographic. Di India, Hotstar merupakan layanan streaming yang menyediakan aneka konten video Bollywood dan beragam channel internasional seperti Showtime, HBO, hingga saluran TV milik Disney, ABC. Lebih murah dari Netflix? Berbicara kepada TechCrunch, sumber industri yang tak mau disebutkan identitasnya itu turut mengungkap bahwa, setelah menambah katalog Disney Plus, harga langganan Hotstar di India akan dinaikkan dari angka 14 dollar AS (Rp 197.000) per tahun saat ini. Di negara-negara Asia Tenggara, Disney Plus yang tergabung dalam layanan Hotstar kemungkinan bakal mematok biaya langganan di atas 30 dollar AS (Rp 422.000) per tahun, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Jumat (15/11/2019).

Ada kemungkinan harga langganan Disney Plus (lewat Hotstar) bakal lebih murah dibandingkan langganan Netflix di India yang dipatok sebesar 7 dollar AS (Rp 98.000) per bulan. Sementara di Indonesia, Netflix diketahui menarik biaya langganan mulai Rp 109.000 per bulan untuk paket dasar. Untuk wilayah Amerika Serikat di mana Disney Plus telah hadir, layanan itu mengenakan harga langganan mulai 7 dollar AS per bulan dan 70 dollar AS (Rp 987.000) per tahun. Disney sendiri masih belum memberikan keterangan resmi soal rencana kemungkinan ekspansi Disney Plus ke India ataupun negara-negara Asia Tenggara.

 

Sumber Kompas.com

 

Tampilan Penuh


KPAI Dorong Nadiem Makarim Teruskan Program Zonasi, Ini Alasannya

KPAI Dorong Nadiem Makarim Teruskan Program Zonasi, Ini Alasannya

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk melanjutkan pembenahan pendidikan melalui pendekatan zonasi pendidikan.

"Karena, pendekatan zonasi tidak hanya digunakan untuk PPDB, tetapi juga untuk membenahi berbagai standar nasional pendidikan, mulai dari kurikulum, sebaran guru, sebaran peserta didik, sampai kualitas sarana prasarana, akan ditangani berbasis zonasi," kata komisioner KPAI Retno Listyarti di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019.

Penerapan sistem zonasi untuk pemerataan pendidikan yang berkualitas sehingga diharapkan dapat mengatasi persoalan ketimpangan di masyarakat.

Selama 2019, KPAI telah menerima 95 pengaduan terkait sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019, dengan 14 pengaduan berasal dari DKI Jakarta.

Sistem zonasi sekolah ini digagas Mendikbud sebelumnya, Muhadjir Effendi, bertujuan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Kemendikbud memetakan penataan dan pemerataan guru, pemerataan infrastruktur, berbagi sumber, dan integrasi pendidikan formal dan non-formal.

Dalam melaksanakan kebijakan zonasi pendidikan ini setidaknya akan melibatkan tujuh kementerian/lembaga terkait,  yaitu Kemendagri, Kemdikbud, Kemenag, Kemenenterian Keuangan, Bapenas, KemenPUPR, dan KemenPAN-RB.

Retno mengatakan KPAI juga telah memberikan dukungan berupa surat kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mendukung sistem zonasi.

Program zonasi sekolah yang mulai dilaksanakan tahun lalu banyak diprotes karena murid yang nilainya bagus kalah bersaing dengan murid yang domisilinya di dekat sekolah. 

Mendikbud Nadiem Makarim belum menyebutkan program prioritasnya. 

 

Sumber Tempo.co

 

Tampilan Penuh


Huawei Mate 30 Pro Resmi di Indonesia, Harga Rp 12,5 Juta

Huawei Mate 30 Pro Resmi di Indonesia, Harga Rp 12,5 Juta

Meski Mate 30 Pro tak dilengkapi layanan Google Play Store akibat pemblokiran oleh pemerintah AS, Huawei tetap percaya diri menjual ponselnya ke pasar internasional, tak terkecuali di Indonesia. Huawei Mate 30 Pro resmi diboyong ke Tanah Air setelah dirilis di Munich, Jerman pada September lalu bersama Huawei Mate 30, yang tak ikut dipasarkan ke Tanah Air. Versi "pro" ini memiliki desain yang mirip dengan saudaranya, terutama bagian layar yang dihiasi bilah poni panjang, bukan bulat seperti kebanyakan smartphone saat ini. Akan tetapi, poni Huawei Mate 30 Pro lebih panjang dibanding Mate 30. Sebab, poni ini tidak hanya menampung kamera depan beresolusi 32MP (f/2.0) saja, tapi juga sensor-sensor seperti gestur tangan, 3D depth camera, ambient light, dan proximity sensor "Ini adalah notch paling canggih saat ini, bisa menggeser layar dan screenshot tanpa menyentuhnya dari jarak 20 cm" klaim Edy Supartono, Training Director Huawei CBG Indonesia di acara peluncuran di Jakarta, Kamis (14/11/2019)

Spesifikasi Huawei Mate 30 Pro memiliki bentang layar 6,53 inci dengan resolusi 2.400 x 1.176 piksel dan rasio aspek 18,5:9.

Tepian layar dibuat melengkung atau diistilahkan Huawei sebagai "Horizon Display". Tidak ada tombol fisik volume di sisi kanan maupun kiri ponsel dan diganti dengan on-screen slider.

 

Sumber Kompas.com

Tampilan Penuh


JNE Manfaatkan Cloud Tingkatkan Kinerja Perusahaan

JNE Manfaatkan Cloud Tingkatkan Kinerja Perusahaan

Perusahaan logistik JNE menggabungkan platform terpadu Oracle Management Cloud untuk pengoperasian IT dan kemampuan inovatif Machine Learning (ML) seperti korelasi dan pengelompokan data. Teknologi ini memberikan banyak manfaat terutama dalam mengembangkan digital bisnis JNE.
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan dengan pemanfaatan teknologi tersebut perusahaan dapat mengetahui pengalaman pelanggan, progress kinerja dan meningkatkan kecepatan respons untuk tiap hal serta melakukan efisiensi berbagai biaya.
"Melalui penggunaan Oracle Management Cloud dan ML, kami dapat mengukur dan mengidentifikasi berbagai masalah, serta secara proaktif merespon tiap hal dalam hitungan menit. Peningkatan kualitas pelayanan yang terjadi, mengurangi keluhan pelanggan hingga 70 persen. Dengan hasil yang signifikan tersebut, maka aplikasi teknologi ini dalam bisnis JNE dapat dikembangkan di waktu yang akan datang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2019).

Feriadi menuturkan penggunaan Oracle Autonomous Database juga membuat staf IT perusahaan sekarang dapat mengurangi jumlah pekerjaan manual yang harus dilakukan karena sifat swa-kendara, swa-pengamanan dan swa-perbaikan Autonomous Database memungkinkan diciptakannya lingkungan gudang data yang lengkap dalam hitungan menit.
"Hasilnya, staf IT bisa fokus pada inovasi dan mengkolaborasikan lebih banyak tim antar departemen, yang memungkinkan mereka membuat laporan pasar secara real-time dan bertindak secara cepat," jelasnya.
Sementara itu, Head of Cloud Platform at Oracle Indonesia Rusly Askar menjelaskan bahwa data mendeskripsikan gambaran penting dan pemahaman terhadapnya akan berdampak sangat positif di banyak hal. Beragam informasi yang dihasilkan oleh data dapat meningkatkan performa kerja, seperti dalam laporan akhir aktivitas operasional dan yang lainnya, sehingga memberi pengalaman bisnis yang baik bagi siapa saja yang berinteraksi dengan JNE.

"Menurut penelitian terkini oleh Oracle, dapat ditunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara strategi data yang terkoneksi dan kesuksesan perusahaan. Dengan adanya strategi komprehensif, perusahaan seperti JNE dapat membuka kesempatan yang dapat berdampak positif terhadap bisnis, karyawan dan pengalaman pelanggannya serta masyarakat," ungkap Rusly.
Berkat memaksimalkan cloud ini di ajang Oracle Open World San Francisco 2019, salah satu perusahaan di bidang pengiriman dan logistik Indonesia ini menjadi pemenang Oracle Excellence Award karena dapat memaksimalkan penggunaan Teknologi Cloud secara inovatif. Teknologi tersebut disebut mampu mendorong transformasi dan nilai bisnis dengan meningkatkan kinerja di berbagai hal serta mengurangi dampak kompleksitas TI.

 

Sumber Detik.com

Tampilan Penuh


Mantan Karyawan Microsoft Ungkap Kunci Sukses Bill Gates

Mantan Karyawan Microsoft Ungkap Kunci Sukses Bill Gates

Naveen Jain adalah mantan karyawan Microsoft yang sekarang sukses mendirikan perusahaan sendiri. Saat di Microsoft, ia kadang berhubungan langsung dengan Bill Gates sang pendiri, yang sampai saat ini adalah pemimpin yang paling ia kagumi.
Menurut dia, Gates dapat melihat sisi lain yang tak diperhatikan orang. "Bill mampu untuk melihat sesuatu yang ditertawakan orang lain. Dia dapat menerobos dan menciptakan industri yang benar-benar baru," kata Jain.
Dikutip detikINET dari CNBC, Jain yang gabung di Microsoft pada tahun 1989 ini mengungkap pula bahwa Bill adalah pria yang sangat rendah hati, bersemangat dan penuh keyakinan. Ia tak pernah menyerah.

"Kebanyakan orang akan menyerah dalam beberapa hal yang dikejar olehnya tanpa merasa lelah," cetus Jain.

"Ketika Windows muncul, Windows 1.0 gagal total. Windows 2.0 juga gagal total. Windows 386 gagal pula. Gates tidak menyerah sampai Windows 3.0 diluncurkan dan kehidupan tidak pernah sama lagi," imbuh Jain.
Hal terbesar yang dipelajari Jain dari sosok Gates adalah belajar untuk berpikir besar dan selalu bertarung untuk menggapai mimpi. Ia pun membuktikan dengan sukses sebagai entrepreneur.
"Jangan beritahu saya bahwa langit adalah batasnya, karena saya akan menambang Bulan," tandasnya.
 

Sumber Detik.com

Tampilan Penuh


Chip 5G MediaTek Hadir di Ponsel Oppo, Vivo, dan Redmi Awal 2020?

Chip 5G MediaTek Hadir di Ponsel Oppo, Vivo, dan Redmi Awal 2020?

Smartphone 5G akan diprediksi akan semakin banyak bergulir tahun depan. Beberapa vendor asal China, yakni Oppo, Vivo, dan Redmi dikabarkan akan mengkomersilkan smartphone 5G mereka yang diotaki chip buatan MediaTek. Rumor ini selaras dengan pernyataan terbaru dari CEO MediaTek Cai Lixing. Dia menyebutkan smartphone 5G yang diotaki System on chip (SoC) 5G MediaTek akan meluncur pada kuartal pertama tahun depan, atau sekitar bulan Januari hingga Maret 2020. Chip yang belum diketahui namanya itu kabarnya dibuat dengan proses fabrikasi 7nm dan memiliki modem 5G terintegrasi Helio M70 dengan dukungan multi-mode (2G, 3G, 4G, dan 5G)

Ia kabarnya juga akan memiliki inti CPU ARM Cortex A77 dan GPU Mali-G77. Dihimpun KompasTekno dari Gizmo China, Jumat (15/11/2019), keduanya adalah CPU dan GPU paling gegas dari ARM saat ini. Calon chip 5G dari tersebut diduga turut memiliki unit pemroses AI bernama APU 3.0 yang dirancang sendiri oleh MediaTek. Kemampuan 5G yang ditanamkan mencakup radio 5G (NR) dengan arsitektur jaringan standalone (SA) maupun non-standalone (NSA).

Selain itu, modem Helio M70 di dalamnya juga mendukung pita frekuensi sub-6GHz, high power user equipment (HPUE), dan beberapa fitur kunci di teknologi 5G lainnya. Kabarnya SoC 5G perdana dari MediaTek ini akan diumumkan pada 26 November di acara MediaTek Summit. Lixing juga sesumbar bahwa smartphone 5G yang menggunakan SoC dari perusahaannya tidak hanya akan tersedia untuk segmen flagship atau high end saja. Ponsel mid-range hingga low-end dijanjikan akan mendapatkannya pula. MediaTek sendiri menjadi salah satu pabrikan semikonduktor yang tergabung dalam perkumpulan "5G Device Forerunner Initiative". Dalam pengembangan teknologi 5G, MediaTek bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Huawei, Nokia, dan NTT DOCOMO.
 

Sumber Kompas.com

Tampilan Penuh


Pemuda Sukabumi Rakit Helikopter, Ini Kata Ahli Penerbangan

Pemuda Sukabumi Rakit Helikopter, Ini Kata Ahli Penerbangan

Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia (DI), Andi Alisjahbana mengatakan, Jujun Junaedi, pemuda Sukabumi yang tengah merakit helikopter, bukan yang pertama mencoba membangun sendiri helikopter.

“Ini bukan yang pertama kali, penuh semangat begini. Tapi probability untuk bisa berhasil kecil sekali,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 November 2019.

Dia masih ingat, sebelumnya sudah ada yang mencoba membuat helikopter seperti pemuda Sukabumi itu. “Dulu pernah 2-3 orang. Kita datangi, lalu kita bilang bahwa basicly highly improbable untuk bisa terbang. Lalu kita bawa ke sini, ke PT Dirgantara Indonesia, kita ajak terbang dan melihat helikopter. Itu tahun 90-an,” kata Andi.

Andi, mantan Direktur Teknologi PT DI selama 10 tahun sejak 2007 itu mengatakan, membangun helikopter lebih sulit dibandingkan pesawat terbang biasa. “Masalahnya bukan hanya bisa ngangkat (terbang), tapi sekali di atas, menjaga stabilitas supaya (badan helikopter) gak ikut berputar itu susah sekali. Itu gak mudah. Kemungkinan buat dia gagal, besar sekali,” kata dia.

Gaya angkat untuk menerbangkan helikopter misalnya berasal dari putaran baling-baling yang digerakkan mesin. Setelah terangkat ke udara, ada risiko badan helikopter justru juga ikut berputar. Untuk mencegahnya, helikopter memiliki baling-baling yang berada di ekornya atau rotor. Putaran rotor ini yang mencegah badan helikopter ikut berputar saat di udara.

“Kita ngomong helikopter, itu baling-baling atasnya muter. Diputar dengan engine. Permasalahannya selalu ada counter force. Counter force itu biasanya di-counter pakai rotor yang di belakang itu,” kata Andi.

Membangun sistem transmisi dari mesin untuk memutar baling-baling utama dan rotor di ekor helikopter untuk menjaga tetap stabil  tidak mudah. Andi tidak melihat sistem transmisi tersebut dari foto helikopter rakitan Jujun. “Terlihat power transmission dari engine ke propeller lift, atau ke propeller anti rotation sama sekali tidak ada. Justru itu yang terpenting,” kata dia.

Andi juga penasaran dengan mesin yang akan dipergunakan oleh Jujun. Dapur pacu mesin yang digunakan itu juga menentukan. “Kalau mesinnya, anggap saja cuma berapa HP (Horse Power), mau diputar sekuat apa, gak akan naik,” kata dia.

Andi memberi ilustrasi. Misalkan helikopter tersebut mempunyai beban maksimal 300 kilogram, termasuk pilotnya, dapur pacu mesin yang dibutuhkan sedikitnya berkekuatan 150 HP. Mesin mobil misalnya, memenuhi syarat kekuatan itu, tapi masalahnya bobotnya juga lumayan.

Di luar negeri, praktik merakit helikopter sendiri menggunakan mesin khusus. Misalnya mesin Rotax 4 silinder dengan kekuatan 120 HP. “Ini banyak dipakai oleh home-build helicopter. Lumayan enteng mesinnya, ini mesin pesawat, bukan mesin mobil jadi jauh lebih enteng. Anggap kalau dia pakai mesin mobil, ada yang 120 HP, mesin kijang, tapi berat,” kata Andi.

Andi menyarankan agar Juju mengurungkan niatnya untuk melakukan uji terbang helikopter rakitannya tersebut. Selain kemungkinan besar gagal, juga berbahaya.

Andi khawatir saat helikopter rakitan Juju itu dipacu kencang memutar baling-baling, badan helikopter oleng ke samping. “Kalau terjadi instabilitas, jatuh ke samping dan blade (bilah baling-baling) bisa kena orang, atau terkena dia sendiri,” kata Andi.

Andi memuji semangat Jujun yang berniat merakit helikopter. Tapi dia menyarankan agar tidak usah diteruskan. “Mesti ada yang bilang, demi keamanan dia, jangan diteruskan. Kecuali untuk jadi pajangan,” kata dia.

 

 

Sumber Tempo.co

Tampilan Penuh