Kabar Berita

RI Mau Bikin Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi

RI Mau Bikin Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pemerintah ingin mengubah paradigma ekonomi nasional yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) menjadi ekonomi berbasis inovasi.

Salah satu caranya adalah dengan menggenjot pembangunan ekosistem riset dan inovasi. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, hingga peneliti harus dikuatkan.

"Untuk mencapai hal yang kita cita-citakan tersebut, maka kita harus bersama-sama menguatkan ekosistem riset inovasi dengan cara melakukan sinergi riset teknologi inovasi antara pemerintah, dunia usaha dan industri, serta komunitas peneliti atau dosen, dan optimalisasi sumber daya IPTEK," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan untuk menyelaraskan riset inovasi dengan kebutuhan pembangunan, strategi yang ada di dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045 harus dilakukan.

Pasalnya, pembangunan nasional membutuhkan perencanaan sektoral untuk mengintegrasikan langkah-langkah yang terpadu dan terintegrasi, khususnya antar Kementerian/Lembaga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya.

"RIRN difokuskan pada aspek riset dari keseluruhan proses riset di hulu sampai dengan hilir, untuk mencapai visi Indonesia 2045 Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Riset," kata Bambang.

Bambang juga menyampaikan, ada empat masalah utama dalam dunia riset dan inovasi Indonesia yang harus segera diselesaikan. Empat masalah itu adalah sebagai berikut:

1. Penciptaan ekosistem inovasi yang mendorong komersialisasi hasil riset melalui penguatan kerja sama triple helix

2. Peningkatan kualitas belanja litbang melalui koordinasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menghasilkan Invensi dan Inovasi, penguatan pendataan dan fasilitasi pendanaan alternatif dari luar pemerintah, serta pemberian insentif fiskal untuk litbangjirap

3. Pengembangan Research Power-House yang mencakup peningkatan kuantitas dan kapabilitas SDM iptek, pengembangan dan penguatan infrastruktur litbang strategis, penguatan Pusat Unggulan Iptek, pengelolaan data kekayaan hayati dan kekayaan intelektual, serta pengembangan jaringan kerja sama riset dalam dan luar negeri;

4. Peningkatan kontribusi Iptek sebagai penghela pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (menggapai target pertumbuhan ekonomi 5,4-6 persen pada tahun 2024).

 

 

Sumber Detik.com