Kabar Berita

Arisan Sosialita dengan Ritual Tumbal Bikin Polisi Turun Tangan

Arisan Sosialita dengan Ritual Tumbal Bikin Polisi Turun Tangan

Jagat media sosial dihebohkan oleh pengakuan seorang wanita yang ditawari mengisi acara arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Polisi kini tengah mengusut informasi tersebut.

Narasi video viral itu awalnya memuat keterangan seorang perempuan yang mengaku ditawari menjadi master of ceremony (MC) dalam acara arisan sosialita tersebut. Acara itu disebut bakal dilaksanakan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Sosok perempuan dalam video itu menjelaskan dia ditawari bayaran Rp 10 juta per jam jika bersedia memandu acara tersebut sendiri. Meski sempat tergiur, perempuan tersebut menyebut ada kejanggalan dalam rangkaian acara tersebut.

Masih dalam keterangan video viral tersebut, perempuan itu mengatakan akan ada pria berusia muda atau disebut 'berondong' yang akan digantung di arisan tersebut. Perempuan itu juga menyelipkan tangkapan layar percakapannya dengan pihak yang mengajaknya menjadi MC.

"Nah, si klien aku mulai jelasin rangkaian acaranya. Nanti si berondongnya mulai merangkak dan digantung. Hah, ini acara apa sih?" kata perempuan dalam video viral seperti dilihat detikcom.

Video viral itu terdiri atas tiga bagian. Pada video selanjutnya, perempuan tersebut mengatakan pria berondong di acara tersebut telah setuju untuk menjadi tumbal.

"Jadi itu tumbal untuk pesugihan. Pesugihan untuk awet muda, kecantikan, kekayaan, karier, dan lain-lain," ujar perempuan tersebut.

Terkait dengan peristiwa tersebut, polisi turun tangan membentuk tim khusus mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Sementara itu, pembuat video pengakuan adanya arisan sosialita di Pondok Indah yang menyelipkan acara penumbalan manusia mengaku siap memberikan bukti-buktinya. Ia mengaku enggan dituding pansos dan tidak mau dianggap menyebar hoax.

Berikut fakta-fakta terkait video viral tersebut:

Polisi Lacak Kabar Viral Arisan Sosialita Tumbal Berondong

Menyikapi informasi yang tengah beredar tersebut, aparat kepolisian mengaku akan menyelidiki temuan tersebut. Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Donni Bagus Wibisono mengaku baru mengetahui adanya informasi tersebut.

Meski begitu, dia mengaku pihaknya akan menelusuri kebenaran informasi yang tengah beredar luas di masyarakat.

"Saya lacak dulu sejauh mana kebenarannya ya," kata Donni dihubungi detikcom, Rabu (30/6/2021).


Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Viral Arisan Tumbal Berondong

Sebuah video di media sosial yang memuat adanya arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, Jakarta Selatan, kini tengah diusut kepolisian. Polisi telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini.

"Ya (bentuk tim khusus), dipimpin Kanit Reskrim," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Donni Bagus Wibisono saat dihubungi wartawan, Kamis (1/7/2021).

Donni belum membeberkan lebih jauh perihal tim khusus tersebut. Dia mengatakan timnya masih bekerja mengumpulkan alat bukti dari informasi yang viral tersebut.

"Kanit Reskrim saya masih di lapangan," katanya.

Terkait kemungkinan polisi memanggil pembuat video viral tersebut, Doni enggan berkomentar. Dia menyebut hal itu masuk dalam teknis penyelidikan pihaknya.

"Nanti, itu teknis. Saya nggak mungkin membeberkan. Itu hal teknis," ujar Donni.

Pembuat Video Arisan Tumbal Berondong Siap Beri Bukti ke Polisi

Pembuat video viral soal arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, Jakarta Selatan, buka suara. Dia mengaku siap membeberkan bukti yang dikantonginya kepada polisi jika dibutuhkan.

Pembuat video tersebut bernama Ramadhinisari. Dia mengaku bakal bersikap kooperatif jika dalam proses penyelidikan pihak kepolisian membutuhkan keterangannya.

"Kalaupun misalkan dari pihak kepolisian minta keterangan atau gimana ya, aku paling menjelaskan dari yang ada aja sih. Karena maksudnya aku kan ada bukti konkret chatting-an aku. Jadi maksudnya aku pun di media sosial ceritanya tidak melebihkan, memang sesuai dengan si orang ini ceritakan gitu," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).

Menurut Ramadhinisari, dia tidak pernah punya niat membuat heboh masyarakat saat mengunggah videonya tentang tawaran memandu acara arisan sosialita tersebut. Dia mengaku ingin membuat rekan sejawatnya lebih waspada terhadap tawaran serupa.

Selain itu, dari percakapannya dengan sesama rekan profesinya, Ramadhinisari menyebut banyak rekan kerjanya yang juga pernah mendapatkan tawaran pekerjaan yang sama seperti yang telah dia beberkan di media sosial.

"Nah, terus kenapa aku bikin konten TikTok karena ini banyak ditanyain juga ya rata-rata kenapa kok berani? Jadi yang kejadian ini tuh bukan aku saja. Karena ada beberapa teman aku yang seprofesi, entah itu MC, dancer, dan lain-lain juga ada yang up cerita yang sama," ujar Ramadhinisari.

"Maksudnya mereka ditawari job yang sama gitu. Nah, aku tuh takutnya ini tuh oknum dari orang iseng yang misalkan ujung-ujungnya penipuan temen-temen entertain lain yang mengiyakan, makanya aku cerita," sambungnya.

Ramadhinisari menyebut menyambut terbuka jika polisi bakal mengusut kasus tersebut. Dia berharap ada kejelasan dari tawaran pekerjaan 'aneh' tersebut.

"Jadi ya nggak apa-apa sih kalau sampai gitu (dimintai keterangan polisi). Aku cerita sesuai dengan nyatanya saja. Mungkin kalau pihak kepolisian mengusut, kalaupun itu oknum, berarti kalau sampai ketahuan, kan bagus juga ya. Jadi nggak ada temen-temen lagi yang kena penipuannya," katanya.

Hingga saat ini, Ramadhinisari mengaku belum ada pihak kepolisian yang meminta keterangan kepadanya. Meski begitu, dia mengaku akan datang jika nantinya dipanggil untuk dimintai klarifikasi polisi.

"Karena kalaupun aku nggak siap, justru nanti aku disangkanya penyebar hoax. Jadi kalau memang sampai harus ketemu polisi, ya, aku kan ada bukti. Jadi aku menjelaskan yang sesuai aku alami aja gitu," sebut Ramadhinisari.

Ramadhinisari juga menjawab tudingan soal pansos. Selengkapnya di halaman berikutnya.

Pembuat Video Arisan Tumbal Berondong Jawab Tudingan Pansos

Dua hari terakhir masyarakat dibuat heboh soal pengakuan perempuan yang mengaku ditawari menjadi master of ceremony (MC) di acara arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia. Tidak sedikit warga yang skeptis dan menuding pembuat video hanya cari perhatian semata.

Pembuat video bernama Ramadhinisari pun angkat suara menjawab tudingan tersebut. Dia mengaku tidak bisa melarang warga yang menganggapnya hanya mencari perhatian atau panjat sosial (pansos) saja.

"Ya namanya opini publik ya kita kan nggak bisa menahan netizen untuk gimana-gimana. Cuma nggak apa-apa sih maksudnya itu opini mereka masing-masing saja," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).

Ramadhinisari mengaku apa yang disampaikan dalam video TikTok-nya itu memang pernah dia alami. Bukti-bukti percakapan dari klien yang menawarinya pekerjaan di acara arisan tumbal tersebut pun masih disimpannya hingga saat ini.

Lebih lanjut dia mengatakan tidak menerima tawaran pekerjaan tersebut. Komunikasinya dengan calon kliennya tersebut pun terhenti di awal Juni lalu.

Hingga kini dia pun tidak mengetahui kebenaran dari upacara ritual penumbalan di acara arisan sosialita tersebut. Pilihannya untuk mengangkat tawaran pekerjaan 'aneh' itu di media sosial pun diakui Ramadhinisari bukan tanpa alasan.

"Aku nggak tahu sesungguhnya seperti apa, tapi yang jelas maksud aku untuk speak up ini bukan untuk bikin heboh atau bikin rusuh atau gimana. Cuma biar temen-temen yang satu profesi lebih aware aja. Takutnya ada yang ditawari hal-hal kayak gitu lagi," katanya.

 

Pembuat Video Arisan Tumbal Berondong Tak Mau Dituding Sebar Hoax

Ramadhinisari, perempuan pembuat video arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, siap dimintai keterangan polisi. Soalnya, dia tidak ingin dituding sebagai penyebar hoax.

"Kalau bisa jangan sampai ya karena urusannya jadi lumayan ribet kalau sampai ketemu polisi. Cuma kalau aku tidak memenuhi panggilannya, takutnya aku kenanya hoax, jadi mau nggak mau," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).

Arisan yang dia ceritakan via video TikTok itu disebut bertumbalkan manusia berondong, sebutan untuk pria muda. Ramadhinisari kemudian menjelaskan awal mula mendapatkan tawaran menjadi master of ceremony (MC) di acara tersebut. Dia mengaku awalnya mendapat direct message di Instagram dari seorang pria terkait pekerjaan tersebut.

Tidak berselang lama, Ramadhinisari kemudian menjalin komunikasi dengan seorang perempuan untuk negosiasi harga jika bersedia memandu acara tersebut. Dalam proses itu, calon kliennya ini secara terang-terangan membeberkan susunan acara yang menyelipkan adanya ritual penumbalan tersebut.

"Aku sempat nanya gini, 'Rundown-nya gimana, Kak?" Aku tuh nanyain rundown mulu kan karena dia tuh ceritanya acara. Akhirnya kata dia, 'Aku ceritakan yang eksekusinya dulu ya, Sis, biar kamu nggak kaget,' gitu," terang Ramadhinisari.

Menurut Ramadhinisari, karena curiga akan susunan acaranya, dia pun belum memberikan jawaban untuk setuju menerima pekerjaan calon kliennya. Namun, pada bulan lalu, kliennya menyebut acara itu telah diundur.

"Sampai pada akhirnya dia konfirmasi bilang, 'Kak Dhini, acaranya diundur, nggak jadi tanggal 19 Mei.' Waktu itu dia konfirmasinya di bulan Juni. Tapi akhirnya udah deh, nggak ada kabar lagi dan kayaknya ini bukan acara yang gimana. Akhirnya aku nggak respons dia lagi dan aku udah nggak kontak-kontak lagi," papar Ramadhinisari.

Ketika ditanya soal tanggapan kepolisian yang tengah mengusut informasi ritual penumbalan itu, Ramadhinisari menyambut terbuka. Dia mengaku akan menjelaskan sesuai apa yang pernah dialaminya saat ditawari pekerjaan di acara 'aneh' tersebut.

"Kalaupun aku nggak siap, justru nanti aku disangkainnya penyebar hoax. Jadi kalau memang sampai harus ketemu polisi, ya aku kan ada bukti, jadi aku menjelaskan yang sesuai aku alami aja gitu," terangnya

Arisan Tumbal Berondong Disebut Diikuti Kalangan Elite, Benarkah?

Video yang menyebut adanya ritual penumbalan manusia di sebuah acara arisan sosialita di Pondok Indah, Jakarta Selatan, membuat heboh masyarakat. Lalu, siapa peserta dari acara tersebut?

Ramadhinisari, pembuat video yang membeberkan adanya ritual penumbalan itu, angkat suara. Dia menyebut peserta acara tidak biasa itu berasal dari kelompok masyarakat elite.

"Dia cuma bilang acaranya itu di Pondok Indah, terus acaranya di rumah. Dari luar sih rumahnya kayak biasa dan ini acaranya di Pondok Indah, terus kalangan elite. Dia bilang dari orang-orang kalangan elite, tapi dia nggak mention siapanya sih, misalkan dari siapa-siapanya," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).

Keterangan itu didapat Ramadhinisari saat ditawari pekerjaan menjadi master of ceremony (MC) di acara tersebut. Namun calon kliennya tersebut tidak menjelaskan lebih jauh perihal kalangan elite yang menjadi peserta arisan tumbal tersebut.

Ramadhinisari hanya mengatakan bahwa dia bukan orang pertama yang mendapatkan tawaran serupa. Saat dia mengunggah video pengakuannya di media sosial, beberapa rekan seprofesinya bercerita pernah mengalami hal serupa.

"Jadi yang kejadian ini tuh bukan aku aja karena ada beberapa temen aku yang seprofesi, entah itu MC, dancer, dan lain-lain juga ada yang up cerita yang sama," ungkap Ramadhinisari.

"Maksudnya mereka ditawari job yang sama gitu. Nah aku tuh takutnya ini tuh oknum dari orang iseng yang misalkan ujung-ujungnya penipuan temen-temen entertain lain yang mengiyakan, makanya aku cerita," sambung Ramadhinisari.

 

Sumber Detik.com