Soal Pengganti Dirut, Telkomsel Masih Tunggu Kabar Resmi
Penunjukan Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan Pertamina, memunculkan pertanyaan siapa yang akan menggantikannya di posisi yang ditinggalkan, Direktur Utama Telkomsel. Berkaitan dengan hal ini, Telkomsel masih menunggu kabar resmi dari para pemegang saham.
"Sehubungan dengan beredarnya pemberitaan mengenai informasi yang disampaikan Menteri BUMN bapak Erick Thohir tentang penunjukan Direktur Utama Telkomsel ibu Emma Sri Martini menjadi Direktur Keuangan Pertamina, sampai saat ini kami masih menunggu informasi resmi dari pemegang saham mengenai hal ini," kata VP Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin dalam keterangan tertulisnya.
Tidak banyak yang disampaikan, namun dia menyebutkan bahwa Telkomsel akan menginformasikan update jika ada perkembangan lebih lanjut mengenai isu ini.
Untuk diketahui, Emma yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel, akan diganti karena telah ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Informasi ini bersumber dari Menteri BUMN Erick Thohir.
"Nanti juga ada dirkeu (Pertamina-red) yang baru, ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut Telkomsel," sebutnya di kompleks Istana, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Emma sendiri terhitung belum lama menjadi Dirut Telkomsel. Penunjukannya diumumkan pada bulan Mei silam menggantikan Ririek Adriansyah.
Perempuan kelahiran Majalengka, Jawa Barat itu ditunjuk sebagai Direktur Utama Telkomsel setelah ditetapkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkomsel. Jika dihitung, berarti dia menjabat kurang lebih selama 6 bulan.
Emma merupakan salah satu srikandi yang telah malang melintang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia sebelumnya mengisi kursi Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 23 Februari 2009.
Semasa di perusahaan pembiayaan pembangunan infrastruktur tersebut, perempuan kelahiran perempuan kelahiran 22 Maret 1970 ini memegang tanggung jawab dalam pengembangan strategi jangka panjang perusahaan serta penerapan praktek tata kelola perusahaan yang solid. Adapun selama kepemimpinannya di SMI, Emma telah mendanai 261 proyek senilai Rp 1.151,8 triliun.
Tak hanya itu, pengalaman manajerial di BUMN seakan sudah jadi langganannya. Perempuan satu ini tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Dukungan di PT Perusahaan Pengelola Aset 2004-2009.
Perempuan berkerudung ini juga mengambil peran sebagai asisten Wakil Presiden-Grup Kepala dari Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) pada pasca-krisis ekonomi di 1997/1998.
Emma yang pernah bekerja sebagai komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama ini pun terbilang aktif sebagai pembicara dan panelis pada forum infrastruktur di dalam negeri maupun internasional.
Berbicara tentang pendidikannya, Emma merupakan lulusan sarjana Teknik ITB pada tahun 1993 dan menempuh program Market Economy di Harvard Kennedy School pada tahun 2011.
Sumber Detik.com