Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Nias Utara, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Kabupaten Nias Utara diguncang gempa tektonik pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 23:50:59 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa hari ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=4,6. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.31 LU dan 97.05 BT atau tepatnya berlokasi pada jarak 37 Km Barat Daya Nias Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 20 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas lempeng subduksi," kata Kepala Stasiun Geofisika Gunung Sitoli Buha M. Simanjuntak dalam keterangan tetertulis Jumat dini hari, 14 Januari 2021.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Gunung Sitoli II MMI, Nias Barat I - II MMI dan Nias Utara I - II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa hari ini tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Buha.
Informasi resmi gempa hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Sumber Tempo.co
Samsung Indonesia Buka Pre-order Galaxy S21, Satu Jam Setelah Peluncuran Global
Trio Galaxy S21 resmi diluncurkan Samsung di acara "Galaxy Unpacked" yang berlangsung secara online, Kamis (14/1/2021) pukul 22.00 WIB. Ketiga smartphone tersebut adalah Galaxy S21, Galaxy S21 Plus, dan Galaxy S21 Ultra.
Satu jam setelah acara peluncuran global, Samsung Indonesia langsung membuka keran pemesanan (pre order) untuk Galaxy S21 Plus dan Galaxy S21 Ultra. Sementara untuk Galaxy S21, baru akan dijual bulan Februari mendatang.
Pemesanan bisa langsung dilakukan secara online melalui situs resmi www.galaxylaunchpack.com mulai 14 Januari pukul 23.00 WIB.
Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, M. Taufiq Furqan mengatakan, pre-order akan digelar hingga tanggal 27 Januari mendatang.
"Konsumen bisa mengambil Galaxy S21 Plus mulai 28 Januari dan Galaxy S21 Ultra pada 4 Fabruari 2021," kata Taufiq kepada KompasTekno.
Galaxy S21 Plus dijual dengan harga Rp 15.999.000 untuk varian RAM 8 GB/128 GB dan Rp 16.999.000 untuk varian RAM 8 GB/256 GB.
Lalu untuk Galaxy S21 Ultra, tersedia varian RAM 12 GB/128 GB yang dijual Rp 18.999.000, varian 12 GB/256 GB seharga Rp 19.999.000, dan varian paling tinggi RAM 16 GB/512 GB yang dibanderol Rp 21.999.000.
Bonus pre-order Samsung S21 Ultra dan S21 Plus
Samsung menyiapkan aneka bonus selama pre-order, mulai dari Galaxy Buds Live, Smart Tag, Samsungcare+ selama satu tahun, cashback hingga Rp 1 juta untuk pemesanan Galaxy S21 Plus.
Untuk Galaxy S21 Ultra, ada bonus berupa Galaxy Buds Pro, Smart Tag, Samsungcare+ , dan cashback hingga Rp1 juta. Khusus tanggal 14 -17 Januari, Samsung menggelar program free upgrade.
Pembelian Galaxy S21 Plus 128 GB langsung di-upgrade ke 256 GB, S21 Ultra 128 GB akan di-upgrade ke 256 GB, dan pembelian Galaxy S21 Ultra 256 GB akan mendapatkan varian 512 GB.
Galaxy S21 series mengusung beberapa peningkat dibanding pendahulunya, terutama di bagian prosesor. Ketiga model saat ini ditenagai Exynos 2100 yang diproses dengan fabrikasi 5nm.
Chip ini diklaim lebih kencang 10 persen dan hemat daya 20 persen dibanding generasi sebelumnya. Perubahan cukup signifikan ada di Galaxy S21 Ultra yang kini dilengkapi dua kamera telefoto.
Masing-masing kamera telefoto memiliki resolusi 10 MP yang secara berurutan mendukung perbesaran optis 3x dan 10x. Kedua telefoto itu akan mengakomodasi fitur perbesaran digital Spacezoom hingga 100x.
Selain itu, Galaxy S21 Ultra kini mendukung kemampuan S Pen. Ini adalah pertama kalinya Samsung membekalkan S Pen di lini Galaxy S. S Pen ini hanya bisa digunakan di model S21 Ultra, tidak mendukung untuk Galaxy S21 dan Galaxy S21 Plus.
Sumber Kompas.com
Basarnas mengungkapkan kendala Tim SAR mencari CVR Sriwijaya Air
JAKARTA. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengungkapkan kendala yang dihadapi Tim SAR dalam pencarian cockpit voice recorder (CVR). Dalam jumpa pers pada Kamis (14/1/2021) malam, di JICT II, Tanjung Priok, Bagus mengatakan, bagian luar CVR sudah ditemukan oleh Tim SAR.
"Soal CVR saya sudah komunikasi dengan ketua KNKT maupun panglima armada yang di lokasi, informasi yang kami dapatkan baru casingnya, bungkus atau body protector dari CVR yang ketemu," kata Bagus.
Namun, beacon atau alat yang digunakan agar CVR terdeteksi sudah terlepas. Sehingga Tim SAR kesulitan mencari keberadaan CVR di bawah laut. Terlebih, air laut yang keruh juga mempersulit jarak pandang para penyelam dalam proses pencarian.
"Permasalahan yang ada seperti kita ketahui bersama, beacon yang bisa membawa kita ke benda itu sudah lepas dari alat itu, sehingga kita gunakan cara yang relatif lebih lama dan air di bawah permukaan cukup keruh," tutur Bagus.
Berdasarkan data terakhir pencarian hari keenam, Tim SAR telah berhasil mengevakuasi 239 kantong jenazah, 40 kantong serpihan pesawat kecil dan 33 potongan besar badan pesawat. Flight data recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat telah dievakuasi pada Selasa (12/1) lalu.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga terjatuh.
Sumber kontan.co.id
Ustaz Zacky Mirza Lihat Wajah Syekh Ali Jaber Senyum Sebelum Dimakam
Ustaz Zacky Mirza menjadi salah satu orang yang menyampaikan belasungkawa saat Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Kabar Syekh Ali Jaber meninggal pertama kali diketahui Ustaz Zacky dari berita online yang beredar.
Ustaz Zacky pun sempat menjenguk Syekh Ali Jaber saat masih di rumah sakit dan bertemu dengan Irfan Hakim.
"Saya sempat meluncur ke rumah sakit dan memang agak ketat protokol kesehatan di sana," ungkap Ustaz Zacky di kawasan Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1).
"Terus ketemu sama Irfan Hakim, 'Subhanallah ana sempat masuk ruang ICU tadi, beliau dalam keadaan senyum', wah ana pengin banget lihat tuh,karena terakhir ketemu tuh udah lama," lanjut Ustaz Zacky.
Kesempatan untuk melihat wajah almarhum Syekh Ali Jaber sebelum dimakamkan akhirnya didapatkan Ustaz Zacky.Ustaz Zacky mengaku memang sangat ingin melihat wajah almarhum Syekh Ali Jaber untuk yang terakhir kali.
Wajah Syekh Ali Jaber disebut putih cerah dan tersenyum seperti orang yang ikhlas.
"Jadi pengin banget lihat wajahnya, di rumah sakit sempat dimandikan, dapat masuk sih, terus pas salat jenazah, cuman nggak sempat dibuka, samperin ke rumah, sempat disalatin lagi, cuman nggak bisa lihat juga. Eh sebelum ditutup tadi dipanggil sama keluarganya, 'Ustaz mau lihat Syekh Ali sebelum dikubur?'," ungkap Ustaz Zacky.
"Subhanallah, saya lihat beliau dalam keadaan senyum, bersih, nggak bisa diungkapkan deh, alhamdulillah lihat wajah beliau untuk yang terakhir kali. Cerah lah, senyum kayak orang ikhlas banget," tutup Ustaz Zacky.
Sumber Insertlive.com
Presiden Joko Widodo menjalani penyuntikan vaksin CoronaVac
Presiden Joko Widodo menjalani penyuntikan vaksin CoronaVac buatan perusahaan China, Sinovac, pada Rabu (13/01, seraya mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Namun, dalam kesempatan itu, presiden sama sekali tidak menyinggung tes dan pelacakan kontak yang disebut WHO sebagai tulang punggung respons penanganan pandemi Covid-19.
Padahal, program vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia tanpa penelusuran kontak erat (contact tracing) dan tes yang memadai akan "membiarkan virus ini leluasa menyebar, menginfeksi manusia." kata ahli epidemiologi.
Pakar epidemiologi memperkirakan tujuan vaksinasi massal yaitu herd immunity atau kekebalan masyarakat baru akan tercapai empat tahun sejak vaksinasi dimulai dengan dibarengi tes dan penelusuran kontak erat yang memadai.
Dihadapkan pada hal itu, pemerintah akan mencanangkan target tes dan penelusuran kontak erat pada daerah-daerah dengan angka Covid-19 tinggi.
Usman adalah warga Jakarta Timur. Dia tinggal bersama istri, anak, dan cucunya yang positif mengidap Covid-19 beberapa bulan lalu. Pria itu mengaku sama sekali tidak ada petugas yang melakukan penelusuran kontak erat. "Nggak ada," katanya kepada BBC News Indonesia, Rabu (13/01).
Usman juga mengaku, keluarganya tidak dites usap lagi setelah menjalani karantina mandiri 14 hari di dalam rumah. Setelah merasa badannya bugar, dia dan keluarga kembali berbaur lagi dengan masyarakat.
"Dalam dua minggu dapat surat sudah bebas karantina," kata Usman.
Hal yang dialami Usman dan keluarganya adalah bagian kecil dari digambarkan ahli biologi molekuler, Ahmad Utomo, sebagai kapasitas penelusuran kontak erat dan tes usap di Indonesia yang belum memadai.
Menurut Ahmad, vaksinasi massal yang sedang berlangsung bukan satu-satunya solusi untuk mengendalikan penyebaran virus corona tanpa diiringi kapasitas melacak kontak erat (contact tracing) dan tes Covid-19 (testing) yang memadai.
"Vaksin ini berguna untuk menurunkan orang bergejala. Tapi dia (vaksin) nggak bisa menekan angka baru. Angka baru itu dikendalikan dengan testing dan tracing," katanya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan mengaku penelusuran kontak erat dengan orang yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, yang idealnya mendapatkan 30 kontak erat dari satu kasus.
"Kenyataannya kita mungkin hanya mendapatkan baru empat. Empat itu bukan seminggu tapi dalam tiga minggu. Susah sekali melacaknya dengan manual," kata Budi Gunadi dalam siaran YouTube Kominfo, Selasa (12/01).
Sementara, test Covid-19 di Indonesia diklaim pernah mencapai "100%" dari target yang ditentukan WHO yaitu 1:1000. Tapi menurut data statistik, Indonesia menduduki posisi ke-30 dari 31 negara dengan angka Covid-19 tertinggi di dunia dalam kapasitas tes.
Dicky Budiman, selaku pakar epidemiologi dari Griffith University, Australia, mengatakan tanpa strategi testing dan tracing yang memadai maka, "kita membiarkan terjadi begitu banyak infeksi. Kita juga membiarkan virus ini leluasa menyebar, menginfeksi manusia."
Menurutnya, ketika angka kasus terus meningkat tak terkendali, pada gilirannya akan berdampak terhadap tujuan vaksinasi massal yaitu pencapaian herd immunity atau kekebalan masyarakat.
Waktu yang berlarut untuk mencapai kekebalan masyarakat karena angka kasus terus meningkat akan memberi peluang bagi virus untuk bermutasi.
Sejauh ini, Dicky memperkirakan kekebalan masyarakat akan tercapai paling cepat empat tahun. Ini dengan asumsi tingkat efikasi vaksin sebesar 60%, angka Reproduksi 2, dan jangkaun vaksinasi 83% dari total penduduk Indonesia.
Kata Dicky, empat tahun adalah angka mencapai kekebalan masyarakat dengan catatan masyarakat menegakkan protokol kesehatan, dan pemerintah menggenjot kapasitas 3T (tracing, testing, dan treatment).
Namun, ketika kondisinya tak berubah, "Ini akan menghambat, menjauhkan lagi walaupun kita punya vaksin sebagai pelengkap strategi, yang lorong yang tadinya sudah kelihatan ujungnya yang terang ini makin jauh lagi sekarang," kata Dicky.
'Testing pernah mencapai 100% meski perlu pemerataan'
Juru bicara dan ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan angka testing Covid-19 pernah mencapai 100% sesuai standar WHO meskipun "perlu pemerataan".
Wiku mengatakan testing dan tracing di Indonesia masih belum merata. Tapi, pemerintah akan mencanangkan sasaran pada wilayah-wilayah zona merah untuk meningkatkan kapasitas tracing dan testing.
"Harus dilihat provinsi dulu. Mana provinsi yang penularannya tinggi tapi testingnya, itu saling berhubungan, harus memenuhi standar WHO. Kalau yang populasinya padat, testingnya harus memenuhi standar WHO, karena potensi kontak padat penduduk, kan lebih besar dari pada jarang penduduk," katanya.
Dari peningkatan kapasitas testing dan tracing ini, pemerintah ingin mencari positivity rate atau angka yang menunjukkan besaran orang yang terinfeksi virus corona dalam sebuah populasi. Awal pekan ini, positivity rate di Indonesia menunjukkan angka 31,1% berada jauh di atas standard WHO yang semestinya di bawah 5%.
"Kalau itu [testing dan tracing] bisa tercapai maka pengendaliannya di tempat angkanya itu tinggi," tambah Wiku.
Sejauh ini pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Vaksin belum terbukti mencegah penularan
Menurut ahli biologi molekuler, Ahmad Utomo, vaksin produksi Sinovac yang ditargetkan pada 181,5 juta penduduk Indonesia hanya terbukti mengurangi gejala ketika terinfeksi virus, bukan mencegah penularan.
Vaksin juga belum diketahui berapa lama akan memberikan dampak terhadap imun tubuh.
"Bukti yang kita punya mencegah gejala. Kita nggak punya bukti yang mampu mencegah penularan. Supaya habis vaksin, jaga 3M, dan pemerintah harus tingkatkan kapasitas 3T [tracing, testing, treatment] kita. Ini yang saya khawatir, kalau terlalu fokus ke vaksin, nanti angka harian itu nggak berkurang," kata Ahmad.
Sumber BBC.com
Kabaharkam Polri Turun Langsung Pantau Proses Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto melakukan pengecekan langsung pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Siang ini, saya bersama Kakorpolairud dan pejabat utama yang lain sedang melaksanakan perintah Bapak Kapolri untuk melakukan pengecekan bantuan Polri untuk bergabung bersama Basarnas, TNI, dan pihak lainnya dalam rangka kegiatan SAR pesawat Sriwijaya Air SJ-182,” kata Komjen Pol Agus Andrianto dalam keterangannya, Senin (11/1/2021).
Komjen Agus Andrianto mengatakan Polri bergerak cepat membantu pencairan korban Sriwijaya Air SJ 182 dengan menurunkan 207 personel polisi dan 15 kapal milik Polri, baik kapal berukuran besar maupun kecil.
Semuanya dimaksudkan untuk mendukung upaya Basarnas beserta TNI-AL dalam membantu pencairan korban.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan mengikuti komando dari Basarnas, sesuai dengan prosedur yang ada,” ungkap Komjen Pol Agus Andrianto.
Menurut dia, tim Polri memperluas lokasi penyisiran pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 mengingat bulan ini angin dan gelombang masih tinggi.
Sumber tribunnews.com
BREAKING NEWS: BPOM Terbitkan Izin Darurat Vaksin Sinovac
Breaking News - Vaksinasi corona di Indonesia tinggal 2 hari lagi. Pada 13 Januari nanti Presiden Jokowi akan disuntik vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech Ltd sebagai tanda mulainya vaksinasi secara serentak.
Hari ini, Senin (11/1) akhirnya BPOM mengeluarkan emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac. Hal ini menandakan vaksinasi bisa dimulai.
Dalam jumpa pers virtual hari ini, Kepala BPOM Penny Lukito didampingi, Ketua MUI Komisi Fatwa dan Urusan Halal Asrorun Niam, WHO representative Indonesia, Ketua ITAGI Prof dr Sri Rezeki, Ketua Umum IDI dr Daeng Muhammad Faqih, Dirut Bio Farma Honesti Basyir dan anggota Komisi Nasional Obat.
"Memberikan persetujuan EUA dalam kedaruratan untuk vaksin COVID-19 Coronavac dari Sinovac," kata Penny.
Efikasi adalah setelah subjek mendapatkan penyuntikan kedua kali kemudian kembali berkegiatan di tengah masyarakat.
Lalu, imunogenisitas yaitu kadar antibodi yang meningkat kemudian bisa menetralisir dan membunuh virus yang masuk ke tubuh manusia.
Selain itu, Penny menuturkan dilihat juga efektivitas dari vaksin corona terhadap insidence rate atau kejadian penyakit pada masyarakat, apakah menurun atau justru meningkat.
Sumber Kumparan.com
Habib Rizieq, Menantu dan Dirut RS Ummi Bogor Jadi Tersangka
Kasus dugaan menutupi hasil pemeriksaan swab test Habib Rizieq Shihab, memasuki babak baru. Kasus yang dimaksud adalah saat petinggi FPI itu dirawat di Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor Jawa Barat.
Karena persoalan ini, hingga membuat Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Bogor saat itu tidak bisa menanganinya dengan baik.
Polisi menetapkan beberapa orang jadi tersangka dalam kasus ini. Ada tiga orang yang ditetapkan jadi tersangka. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Andi Rian Djajadi.
"Penyidik sudah melaksanakan gelar (perkara) dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka," kata dia kepada wartawan, Senin 11 Januari 2021.
Gelar perkara penetapan tersangka dalam kasus ini dipastikan telah sesuai prosedur yang ada. Mereka yang ditetapkan jadi tersangka adalah Habib Rizieq Shihab, kemudian dr Andi Tatat selaku Dirut RS Ummi, dan menantu Habib Rizieq yaitu Hanif Alatas.
Penyidik juga sudah menjadwalkan pemanggilan terhadap ketiganya sebagai tersangka. Rencananya mereka akan diperiksa pertama kali sebagai tersangka pekan ini.
"Minggu ini rencananya (pemanggilan ketiganya sebagai tersangka)," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan Rumah Sakit Ummi Bogor dilaporkan ke Polresta Bogor Kota oleh Satgas COVID-19 Kota Bogor pada Jumat, 27 November 2020. Rumah Sakit Ummi diduga menghalangi dalam penanganan wabah penyakit menular.
Dalam surat laporan polisi Nomor: LP/650/XI/2020/JBR/Polresta Bogor Kota, Satgas COVID-19 Kota Bogor melaporkan Direktur Utama RS Ummi dan kawan-kawan dengan pelapor Agustian Syah.
Agustian menjelaskan alasan melaporkan Direktur Utama RS Ummi karena diduga melakukan tindak pidana menghalangi atau menghambat dalam penanganan atau penanggulangan wabah pengakit menular.
Tim Satgas COVID-19 Kota Bogor datang ke RS Ummi untuk melakukan swab test pada salah satu pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, patut diduga Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab.
Menurut Agus, dalam laporannya, salah satu pasien tersebut diduga terpapar COVID-19 dari klaster Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sesuai dengan kewenangan Satgas Kota Bogor.
Akan tetapi Direktur Utama RS Ummi tidak memberikan penjelasan secara utuh protokol proses penanganan pasien tersebut. Akibatnya Satgas Kota Bogor tidak bisa melaksanakan tugas sesuai prosedur penanganan COVID-19.
Sumber viva.co.id
Tingkatkan Keselamatan Tenaga Medis, Satgas Bentuk Bidang Perlindungan Khusus
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya telah membentuk bidang baru yaitu bidang Perlindungan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.
Menurut dia, hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan tenaga medis dan kesehatan.
"Dan menurunkan penambahan angka kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 dengan pendekatan promotif dan preventif, serta kuratif dan rehabilitatif melalui respon cepat," kata Wiku dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Ia melanjutkan, langkah ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam melengkapi penanganan pandemi Covid-19.
Wiku berpendapat, keberadaan tenaga kesehatan saat ini semakin berkurang karena gugur menjadi korban terpapar Covid-19.
Berdasarkan data pada Selasa (3/1/2021), tercatat ada 237 dokter meninggal dunia akibat Covid-19.
"Dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan dan terutama terjadi di bulan Desember 2020," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan kepada masyarakat bahwa jika disiplin protokol kesehatan terus diabaikan, maka fasilitas kesehatan tidak akan cukup menangani kasus baru.
"Satu-satunya cara bagi masyarakat adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," pesan Wiku.
Sementara itu, data Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (7/1/2021) memperlihatkan adanya rekor penambahan kasus baru yaitu sebanyak 9.321 kasus.
Jumlah ini kembali melampau rekor tertinggi kasus baru harian Covid-19 di Indonesia yang sebelumnya pernah tercatat, yakni sebanyak 8.854 kasus pada 6 Januari 2021 atau sehari sebelumnya.
Dengan adanya penambahan 9.321 kasus baru di hari, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 797.723 kasus.
Sumber Kompas.com
Rizieq Shihab Sempat Sakit di Tahanan, Sesak Napas hingga Hampir Pingsan, Begini Kondisinya Sekarang
Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, menyebut kliennya sempat sakit di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (1/1/2021) lalu.
Ia menduga, Rizieq Shihab hampir pingsan karena asam lambungnya naik.
Bahkan, Rizieq Shihab sempat berteriak meminta pertolongan tahanan lain.
"Mungkin karena asam lambungnya naik, beliau hampir pingsan," ujarnya, dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (7/1/2021).
Menurutnya, Rizieq harus menggunakan tabung oksigen jika mengalami sesak napas.
Namun, Sugito menyebut saat itu tidak tersedia tabung oksigen di Polda Metro Jaya.
Sugito mengaku khawatir saat Rizieq Shihab mengalami sesak napas di tahanan.
"Jadi pada pemeriksaan kemarin kondisinya sudah sesak napas. Seperti asam lambungnya naik."
"Saya khawatir ada jantung. Hingga mengalami sesak napas," katanya, dikutip dari Kompas TV, Kamis (7/1/2021).
Menurutnya, kondisi kliennya yang tengah sakit kerap dipersulit untuk mendapatkan perawatan maksimal di dalam penjara.
Ia menyebut, Direktur Tahanan Titipan (Dirtahti) ataupun Wakil Dirtahti seperti takut untuk mengambil tindakan.
Selain itu, pihak keluarga juga tidak bisa menjenguk Rizieq Shihab di tahanan.
Pihaknya juga mengeluhkan birokrasi di Rutan Polda Metro Jaya yang dinilainya sangat berbelit-belit bagi kliennya.
Ini terjadi ketika Rizieq Shihab ingin memanggil dokter guna mendapatkan perawatan intensif.
"Mau manggil dokter susah sekali. Sampai akhirnya dokter dari rumah sakit Polda datang, tapi enggak bawa oksigen. Akhirnya oksigen dibawakan oleh keluarga dari Petamburan," kata Sugito.
Kondisi Terkini
Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, membenarkan kliennya sempat mengeluhkan sakit saat di tahanan.
Kini kondisi Rizieq Shihab sudah membaik, tapi tetap harus dipantau.
"Sudah agak membaik, tapi kami masih khawatir sehingga harus selalu dipantau 24 jam," ujarnya, dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (7/1/2021).
Ia menyebut, pihak Tim Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya membantu perawatan Rizieq Shihab.
"Alhamdulillah, dari Tahti Polda Metro Jaya sangat gesit dalam membantu dan fasilitasi kami," ungkap Aziz.
"Kami sangat berterima kasih kepada Tahti Polda Metro Jaya," lanjutnya.
Sumber Tribunnews.com