Peserta SBMPTN dan SNMPTN 2020 Harus Buat Akun Mulai Hari Ini
Para calon peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2020 diwajibkan memiliki akun di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Adapun pendaftaran pembuatan akun dimulai hari Senin ini, 2 Desember 2019.
"Dimulai pada 2 Desember tepat pukul 15.00," kata Ketua LTMPT Ravik Karsidi, Ahad 1 Desember 2019. Menurutnya, pendaftaran itu dilakukan secara online melalui web resmi milik lembaga tersebut hingga 7 Januari 2020.
Menurut Ravik, registrasi harus dilakukan oleh siswa yang akan mengikuti seleksi maupun pihak sekolah yang siswanya akan mengikuti seleksi. "Registrasi akun LTMPTN ada dua bagian, yaitu akun untuk sekolah dan siswa," kata mantan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.
Ravik menjelaskan, sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat melakukan registrasi dengan memasukkan kombinasi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Kode Registrasi Sekolah pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Sedangkan untuk sekolah di bawah Kementerian Agama harus melakukan registrasi menggunakan kombinasi Nomor Pokok Sekolah Nasional dan Kode Education Management Information System (EMIS).
Adapun bagi siswa yang akan mengikuti ujian masuk melalui jalur SNMPTN 2020 atau SBMPTN 2020, juga harus melakukan login di akun LTMPT dengan memasukkan kombinasi Nomor Induk Siswa Nasional, Nomor Pokok Sekolah Nasional serta tanggal lahir.
Ravik mengimbau agar para siswa dan sekolah yang siswanya akan mengikuti ujian tersebut untuk memperhatikan jadwal registrasi akun itu dengan baik. "Diharapkan tidak cenderung mendaftar di awal atau akhir waktu agar tidak terjadi hambatan," katanya menyarankan.
Terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik UNS Solo, Ahmad Yunus mengatakan bahwa kampusnya pada tahun 2020 membuka kesempatan bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas untuk mengikuti seleksi mahasiwa baru baik untuk program sarjana maupun program vokasi.
"Pada tahun 2020 ini UNS akan membuka kuota mahasiswa baru sebanyak 6.706 untuk Sarjana dan 1.835 untuk Vokasi," katanya. Kursi itu tersedia di 66 Program Studi (Prodi) Sarjana dan 26 Prodi Vokasi.
Sumber Tempo.co
Telkomsel Uji Video Call Menggunakan Jaringan 5G di Batam
Telkomsel sukses melakukan uji coba panggilan video ( video call) di jaringan 5G. Uji coba video call di jaringan 5G tersebut diklaim Telkomsel sebagai yang pertama di Indonesia. Percobaan video call dilakukan dua kali. Pertama antara Direktur Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying dengan President Director Ericsson Indonesia, Jerry Soper, yang keduanya sama-sama di Batam, dalam rangka uji coba jaringan 5G. Video call kedua dilakukan antara Dirjen SDPPI, Ismail dengan Managing Director Network Optus, Dennis Wong yang berada di Sydney, Australia. Di Sydney, jaringan 5G memang sudah komersil di beberapa titik. Panggilan video di jaringan 5G Telkomsel itu dilakukan Telkomsel dengan aplikasi Google Duo, dan dilakukan di band frekuensi 3,5 GHz. Perangkat smartphone Oppo Reno 5G dipakai dalam uji coba video call tersebut. Oppo Reno 5G merupakan perangkat dengan basis Reno 10x Zoom, yang dibekali dengan tambahan modem X50 untuk mendukung konektivitas 5G.
Pengamatan KompasTekno, panggilan video terlihat lancar, baik dari segi video maupun audionya. Video yang ditampilkan beresolusi tinggi, bahkan tidak pecah atau terlihat kotak-kotak saat ditampilkan di layar besar di panggung acara. Uji coba panggilan 5G tersebut merupakan bagian dari use case jaringan 5G yang dipamerkan Telkomsel. Berbagai contoh penggunaan jaringan 5G lain yang dipamerkan Telkomsel antara lain drone sebagai smart air patrol, smart surveillance, seamless gaming, dan solusi-solusi kolaboratif. Semuanya memamerkan kecepatan internet mobile yang tinggi dalam mentransfer data, dengan latensi rendah.
Sumber Kompas.com
Ujian Nasional, Murid: Nilai Kecil Lulus, seperti Tak Ada Gunanya
Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional mulai 2021, mendapat tanggapan beragam dari murid dan guru.
Siswa kelas XII SMA Negeri 4 Bandung, M. Ramadhani Husaeni Fikri, juga merasa ujian nasional hanya suatu persyaratan. "Kalau toh nilai kecil, lulus sekolah juga. UN jadi terkesan enggak ada fungsinya,” kata dia seperti dimuat Koran Tempo, Kamis, 28 November 2019.
Di mata sejumlah murid, ujian nasional tak lebih dari sekadar untuk mengharumkan nama sekolah. Hidayat, siswa kelas XII SMA 21 Makassar mengatakan para murid sesungguhnya tidak rugi jika UN dihapuskan. "Memang, kalau nilai UN tertinggi, nama sekolah juga naik," katanya.
Murid kelas XII SMA Negeri 1 Bogor, Muhammad Rafi Taufiqulhakim, mengatakan ujian nasional hanya menjadi beban. Sebab, setelah melalui ujian nasional, mereka masih harus mempersiapkan ujian untuk masuk perguruan tinggi. "Mending satu ujian saja langsung untuk universitas. Jadi enggak perlu ada dua kali ujian, satukan saja," ujarnya.
Nimas Dwi Safitri, guru komputer di SMK 12 Antartika Sidoarjo, Jawa Timur, , mengatakan ujian nasional tetap diperlukan untuk mengetahui hasil evaluasi belajar siswa. Namun, menurut dia, ujian nasional tak seharusnya menjadi pertimbangan utama untuk meluluskan murid sekolah.
Ia pun kini sedang menyiapkan ujian nasional 2020 dengan serius. Bagi Nimas, ujian nasional adalah penentu prestasi sekolah dan keberhasilan guru dalam mendidik. Menurut dia, dalam lima bulan menjelang ujian, sekolah menyiapkan bimbingan belajar tambahan untuk para siswa kelas XII. Bimbingan tambahan itu berupa empat mata pelajaran yang menjadi materi ujian nasional. "Mereka dilatih mengerjakan soal-soal ujian nasional," kata Nimas.
Selain mengupayakan dengan pelajaran tambahan, Nimas menambahkan, para siswa diwajibkan mengikuti doa bersama. Untuk siswa yang beragama Islam, harus mengikuti istigasah dan zikir bersama tiap Jumat. Untuk yang beragama lain, diajak berdoa bersama sesuai dengan keyakinannya.
Menurut Nimas, sekolah harus memastikan para siswa lulus ujian nasional dengan hasil yang memuaskan. Sebab, meski ujian nasional tak lagi jadi penentu kelulusan, gengsi sekolah dipertaruhkan. "Karena buat sekolah itu prestise. Kalau ada yang enggak lulus, nanti dianggap enggak becus mendidik," ucap dia.
Tak hanya untuk sekolah, rendahnya nilai siswa dalam ujian nasional menjadi tekanan bagi para pengajar. Nimas mengatakan kinerja guru bakal dipertanyakan jika ada siswa yang tak lulus ujian nasional. "Kalau siswa enggak lulus, nanti guru dianggap berkinerja jelek. Padahal kan yang diukur seharusnya bukan hanya nilai, tapi ada akhlak juga," katanya.
Adapun M. Vishal, siswa kelas XII SMK 12 Antartika, sependapat dengan Nimas, gurunya. Ia mengatakan ujian nasional penting untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa dalam bidang pelajaran tertentu. "Saya tidak setuju kalau UN dihapus," ujarnya.
Sumber Tempo.co
Kominfo: KPI Tak Punya Wewenang Blokir Netflix dkk
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tak punya wewenang untuk memblokir konten video streaming di internet, seperti Netflix, YouTube, dan lainnya.
Menurut Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia, KPI tak mungkin mengawasi semua media multi platform.
Meski begitu, KPI tetap bisa melaporkan Netflix dkk jika ada konten yang dianggap melanggar. Namun mekanismenya seperti aduan konten dari masyarakat.
"Mekanismenya aduan dikirim, nanti ada tim yang menentukan apakah melanggar aturan atau tidak. Aturannya nanti meliputi UU ITE," pungkas Gery kepada wartawan di Bogor, Senin (25/11/2019).
Aturan ini nantinya akan dimasukkan ke dalam usulan dari Kominfo untuk RUU Penyiaran. UU ini adalah insiatif DPR-RI dan masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020.
Dalam usulan yang sama, Kominfo juga akan memberikan kewenangan bagi KPI untuk memberikan sanksi berupa pencabutan izin terhadap program televisi yang dianggap melanggar aturan. Berbeda dengan kondisi saat ini di mana KPI hanya bisa memberikan sanksi berupa teguran.
Sumber Detik.com
Tokopedia Dikabarkan Bakal IPO pada 2020
Salah satu startup e-commerce Indonesia, Tokopedia, dikabarkan bakal melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2020. Laporan yang beredar menyebutkan, Tokopedia akan kembali menggelar penggalangan dana pada kuartal pertama 2020. Funding round itu konon akan menjadi yang terakhir kali dilakukan secara privat, sebelum Tokopedia IPO. Beberapa perusahaan internet AS, berikut para investor yang sebelumnya sudah ikut serta, dikabarkan tertarik menanam modal pada sesi penggalangan dana tersebut. Namun, nama-nama mereka belum diketahui pasti.
Jumlah dana segar yang bisa terkumpul diprediksi sebesar 1 miliar hingga 1,5 miliar dollar AS (Rp 14 triliun-Rp 21 triliun), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Senin (25/11/2019). Pada Oktober lalu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk mendaftarkan saham di dua bursa efek, satu di lokal dan satu lagi di lokasi yang belum ditentukan. "Dual-listing kemungkinan besar akan menjadi pendekatan kami," ujar William ketika itu. William pun mengatakan ingin agar konsumen dan para pedagang di Tokopedia "ikut menjadi pemegang saham". "Kami sekarang sedang mencari partner yang tepat, yang percaya pada visi dan misi kami," tambahnya. William memperkirakan startup yang didirikannya pada 10 tahun lalu itu bakal mencapai titik impas (break even point) pada 2020. Total nilai penjualan barang (GMV) di Tokopedia diperkirakan berlipat tiga, menjadi Rp 222 triliun pada 2019. Pendapatan Tokopedia, menurut William, mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibanding GMV. Sementara itu, jumlah pedagang di dalamnya juga terdongkrak menjadi 6,4 juta, dari 5 juta yang tercatat pada tahun lalu.
Sumber Kompas.com
Nadiem Bicara Guru Merdeka, PGRI: Fingerprint Saja 3 Kali Sehari
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, apa yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim dalam pidato menyambut Hari Guru Nasional, sudah PGRI perjuangkan sejak lama. Baik itu penyederhanaan birokrasi, kemerdekaan profesi, maupun otonomi sekolah.
Unifah berharap apa yang disampaikan oleh Mendikbud jangan hanya menjadi gagasan, melainkan harus ada upaya nyata. Sejumlah aturan yang menghambat guru diminta untuk dipangkas.
"Ini saya kasih contoh, guru katanya harus merdeka, supaya merdeka dikurangi dong aturan-aturannya. Akan tetapi nyatanya satu contoh kebijakan yaitu guru harus melakukan fingerprint sehari tiga kali pagi, siang dan sore. Kalau seperti ini, di mana kemerdekaannya," kata dia di Jakarta, Senin, 25 November 2019.
Contoh lainnya adalah bahwa Mendikbud sebelumnya, Muhadjir Effendy, mengatakan guru tidak harus mengajar 24 jam, karena tugas guru tidak hanya mengajar. Namun kenyataannya, sekolah berlangsung Senin hingga Jumat, dari pagi sampai sore karena aturan mengajar 24 jam itu tidak dicabut.
"Kebijakan yang menghambat harus dipangkas, karena hanya berbicara maka akan menjadi sebatas gagasan," kata dia.
Menurut dia, yang diperlukan saat ini adalah kebijakan tentang guru bukan pujian dalam pidato.
"Guru saat ini tidak bisa hanya dipidatokan bahwa guru itu sangat mulia, sangat penting. Itu tidak butuh seperti itu, apa yang dibutuhkan guru adalah kebijakan yang nyata karena kita kekurangan guru," ucap Unifah.
Dia menambahkan selama 10 tahun tidak ada pengangkatan guru, akibatnya kekurangan guru. Saat ini 52 persen guru berstatus pegawai swasta dan honorer yang digaji terbatas.
"Kita memang tidak boleh selalu ngomong tentang gaji, tapi profesionalisme itu melekat di dalamnya, kesejahteraan yang layak. Hal itu dikarenakan para guru adalah orang yang menciptakan, membayangkan masa depan."
Sumber Tempo.co
Orang Indonesia Rata-rata Habiskan Rp 300.000-an di Harbolnas 11.11
Momen hari belanja online nasional ( harbolnas) 11 November lalu biasanya dimanfaatkan oleh para warganet untuk berburu aneka barang murah. Sejumlah e-commerce pun turut menggelar beragam promo untuk memeriahkan satu hari yang juga dianggap sebagai Hari Jomlo Dunia. Lantas, berapa sebenarnya jumlah rata-rata uang yang dihabiskan oleh pengguna Indonesia di momen ini? Menurut temuan periset pasar iPrice, orang Indonesia rata-rata menghabiskan uang sekitar Rp 319.000 di momen 11.11. Angka tersebut berasal dari jumlah rata-rata nilai produk di dalam keranjang belanja selama periode promosi 11.11. "Orang Indonesia paling banyak menghabiskan uang untuk produk elektronik selama gelaran 11.11," jelas iPrice dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Jumat (22/11/2019).
Adapun jumlah rata-rata nilai produk elektronik yang masuk di keranjang pengguna mencapai Rp 409.000. Secara lebih spesifik, kamera menjadi produk terfavorit di kategori tersebut dengan nilai rata-rata keranjang mencapai Rp 519.000. Di bawah elektronik, ada dua kategori lain yang turut ramai dilirik oleh masyarakat, yakni produk perabot rumah tangga dan fashion. Kedua kategori itu masing-masing memiliki nilai rata-rata keranjang sebesar Rp 203.000 dan Rp 199.000. Produk pembersih menjadi primadona di kategori perabot rumah tangga dengan nilai rata-rata keranjang Rp 230.000. Sementara di kategori fashion, produk tas menjadi barang yang paling banyak diserbu dengan nilai rata-rata keranjang mencapai Rp 805.000. Jika ada produk terlaris, maka ada produk yang tidak begitu laku. Lalu, produk apa yang kurang menarik minat pembeli? "Para konsumen belanja online tidak memfokuskan diri untuk belanja produk kategori otomotif. Rataan nilai keranjang belanja mereka yang membeli produk otomotif yakni Rp 104.000, paling rendah di antara kategori produk lain," jelas pihak iPrice.
Sebagai informasi, data dalam studi iPrice ini didapat dari rekaman transaksi melalui laman iPrice.co.id yang menghubungkan 94 juta lebih produk dari 120 online merchant dengan konsumen belanja online Indonesia. Adapun data yang dikumpulkan berasal dari rekaman transaksi belanja online pada 7 kategori produk di situs iPrice pada 11 November lalu. Kategori produk yang tercantum di laman iPrice sendiri mencakup produk elektronik, fashion, health & beauty, mainan anak, olahraga & aktivitas luar ruangan, otomotif, dan perabot rumah tangga.
Sumber Kompas.com
Soal Pengganti Dirut, Telkomsel Masih Tunggu Kabar Resmi
Penunjukan Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan Pertamina, memunculkan pertanyaan siapa yang akan menggantikannya di posisi yang ditinggalkan, Direktur Utama Telkomsel. Berkaitan dengan hal ini, Telkomsel masih menunggu kabar resmi dari para pemegang saham.
"Sehubungan dengan beredarnya pemberitaan mengenai informasi yang disampaikan Menteri BUMN bapak Erick Thohir tentang penunjukan Direktur Utama Telkomsel ibu Emma Sri Martini menjadi Direktur Keuangan Pertamina, sampai saat ini kami masih menunggu informasi resmi dari pemegang saham mengenai hal ini," kata VP Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin dalam keterangan tertulisnya.
Tidak banyak yang disampaikan, namun dia menyebutkan bahwa Telkomsel akan menginformasikan update jika ada perkembangan lebih lanjut mengenai isu ini.
Untuk diketahui, Emma yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel, akan diganti karena telah ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Informasi ini bersumber dari Menteri BUMN Erick Thohir.
"Nanti juga ada dirkeu (Pertamina-red) yang baru, ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut Telkomsel," sebutnya di kompleks Istana, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Emma sendiri terhitung belum lama menjadi Dirut Telkomsel. Penunjukannya diumumkan pada bulan Mei silam menggantikan Ririek Adriansyah.
Perempuan kelahiran Majalengka, Jawa Barat itu ditunjuk sebagai Direktur Utama Telkomsel setelah ditetapkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkomsel. Jika dihitung, berarti dia menjabat kurang lebih selama 6 bulan.
Emma merupakan salah satu srikandi yang telah malang melintang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia sebelumnya mengisi kursi Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 23 Februari 2009.
Semasa di perusahaan pembiayaan pembangunan infrastruktur tersebut, perempuan kelahiran perempuan kelahiran 22 Maret 1970 ini memegang tanggung jawab dalam pengembangan strategi jangka panjang perusahaan serta penerapan praktek tata kelola perusahaan yang solid. Adapun selama kepemimpinannya di SMI, Emma telah mendanai 261 proyek senilai Rp 1.151,8 triliun.
Tak hanya itu, pengalaman manajerial di BUMN seakan sudah jadi langganannya. Perempuan satu ini tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Dukungan di PT Perusahaan Pengelola Aset 2004-2009.
Perempuan berkerudung ini juga mengambil peran sebagai asisten Wakil Presiden-Grup Kepala dari Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) pada pasca-krisis ekonomi di 1997/1998.
Emma yang pernah bekerja sebagai komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama ini pun terbilang aktif sebagai pembicara dan panelis pada forum infrastruktur di dalam negeri maupun internasional.
Berbicara tentang pendidikannya, Emma merupakan lulusan sarjana Teknik ITB pada tahun 1993 dan menempuh program Market Economy di Harvard Kennedy School pada tahun 2011.
Sumber Detik.com
Nadiem Minta Google Prioritaskan Indonesia untuk Kolaborasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta Google memprioritaskan Indonesia untuk melakukan kolaborasi. Hal itu disampaikannya dalam gelaran Google for Indonesia keempat, yang meluncurkan berbagai program pelatihan developer bersama dengan unicorn lokal.
“Saya ada beberapa hal yang ingin minta langsung dari Google. Satu Hal adalah tolong Google dan perusahaan lainnya pun, tolong jadikan Indonesia prioritas nomor satu di dunia,” ujar Nadiem di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta Selatan, Rabu, 20 November 2019.
Menurut pendiri Gojek itu, jarang ada kabinet di pemerintahan yang sangat progresif dan siap untuk berkolaborasi. Gelaran tersebut menjadi momen munculnya animo yang besar. “Jadi mohon dari pihak Google tolong bekerja sama intensif dengan pemerintah, kita komit untuk mendukung 100 persen ini,” kata Nadeim.
Google secara resmi meluncurkan Bangkit, program pelatihan dan pendidikan selektif bagi para developer selama enam bulan. Google mendesain Bangkit bersama Gojek, Tokopedia, dan Traveloka untuk melatih 300 developer yang berkualifikasi tinggi dengan keahlian machine learning hingga 2020.
Melalui program-program untuk bakat-bakat baru dalam bidang teknologi, Google juga menambah progran pelatihan untuk pemilik bisnis seperti Gapura Digital dan Women Will untuk entrepeneur wanita. Google telah melatih 1,6 juta orang Indonesia.
Namun, Nadiem meminta program tersebut tidak dengan skala yang kecil. “Tapi tolong jangan yang skalanya kecil-kecil, kalau ini 300 anak, coba kalau kita berpikir bersama bagaimana program Bangkit ini bisa untuk 300 ribu anak,” tutur Nadiem.
“Jangan bilang enggak mungkin dulu, coba kita pikirkan bagaimana, over time kita bisa tidak mencapai angka tersebut, baik dari situ atau program pendidikan sekolah dan lainnya.”
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menjelaskan bahwa dengan inisiatif program tersebut, Google telah mendorong developer di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan teknis dan soft skill-nya. “Dan nantinya ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang dinamis," kata Randy.
Randy mengungkapkan program yang bersifat gratis ini baru akan dimulai pada Januari 2020. Pendaftaran sudah mulai dibuka per hari ini, Rabu, 20 November 2019 melalui platform Grow with Google di g.co/GrowIndonesia.
Sumber Tempo.co
Ada 16 Ribu Laporan Posting Pembalasan Porno Facebook Setiap Hari
Facebook mengirimkan hampir setengah juta laporan per bulan dari pengguna yang menandai balas dendam porno pada platformnya, kata sebuah laporan baru, sebagaimana dikutip Daily Mail, 18 November 2019.
Menurut NBC, aliran laporan itu tetap ada meskipun ada upaya yang meningkat dari Facebook untuk dengan cepat mengidentifikasi dan menghapus gambar-gambar bugil yang telah diunggah tanpa persetujuan seseorang.
Di antara laporan itu, menurut NBC, adalah akun gambar bugil yang diposting sebagai balas dendam terhadap orang lain dan juga apa yang dikenal sebagai 'sextortion’, di mana gambar bugil di-posting ke situs dalam upaya untuk mengirim pesan hitam kepada seseorang.
Untuk menghadapi masuknya balas dendam porno, Facebook mempekerjakan tim yang terdiri dari 25 orang yang bersama-sama dengan algoritma yang dikembangkan untuk mengidentifikasi gambar bugil, membantu memeriksa laporan dan menurunkan gambar-gambar porno.
Menurut NBC, Facebook telah berupaya untuk memperbaiki proses penandaan gambar berbahaya sejak salah langkah beberapa tahun yang lalu di mana perusahaan meminta pengguna untuk mengirim foto bugil mereka ke platform terlebih dahulu.
Dalam uji coba itu, Facebook berusaha untuk menggunakan foto telanjang yang dikirimkan ke platform sebagai sarana untuk melatih kecerdasan buatannya untuk mengidentifikasi dan menghapus gambar jika mereka muncul di platform itu.
Program itu disambut dengan tanggapan yang sebagian besar negatif dengan beberapa skeptis yang meragukan apakah gambar mereka akan dilihat oleh pengulas konten yang bekerja untuk Facebook.
"Kedengarannya itu akan menjadi alat yang membantu, tetapi kemudian Anda mulai berpikir tentang berbagi foto ini dengan orang lain," Nicole Brzyski, seorang korban balas dendam porno kepada NBC.
“Kami sudah sangat tidak nyaman dan trauma. Saya tidak pernah melakukannya karena saya takut foto-foto ini entah bagaimana akan bocor lagi. Siapa yang tahu siapa yang melihatnya?”'
Facebook mengatakan bahwa mereka tidak membuat katalog gambar yang diberikan ke platform itu dalam bentuk gambar, melainkan mengubahnya menjadi jenis sidik jari digital yang disebut hash yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi gambar di seluruh konstelasi aplikasi, termasuk Instagram dan WhatsApp.
Facebook menggunakan sistem yang sama untuk menghilangkan gambar dan video pelecehan seksual.
Sumber Tempo.co