Meninggal karena Covid-19, Jenazah Rachmawati Soekarnoputri Langsung Dibawa ke San Diego Hills
Kabar meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri disebutkan akibat terpapar Covid-19. Dia meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan informasi ini ketika mengabarkan kepergian rekannya tersebut.
"(Rachmawati Soekarnoputri) Meninggal dunia karena Covid-19," terang Wakil Ketua DPR itu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).
Menurut informasi lebih lanjut yang diterima Kompas.TV, almarhumah diduga tertular Covid-19 ketika menghadiri Haul Bung Karno bulan Juni lalu bersama sejumlah ajudannya.
Karena itu, kini jenazah sedang dipersiapkan untuk langsung dibawa ke San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, dan tidak akan disemayamkan terlebih dahulu di kediamannya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade juga menuturkan bahwa wafatnya putri Presiden pertama RI Soekarno tersebut disebabkan oleh Covid-19.
"Infornya sih begitu (meninggal karena Covid-19)," kata Andre kepada media, Sabtu.
Sementara itu, Sekretaris Pribadi (Sespri) Rachmawati, Eko Suryo menyampaikan bahwa atasannya tersebut juga memiliki riwayat penyakit asma.
"Saya kurang tahu (karena) Covid-19 bukan, tapi beliau punya asma," katanya.
Sumber Kompas.tv
Arisan Sosialita dengan Ritual Tumbal Bikin Polisi Turun Tangan
Jagat media sosial dihebohkan oleh pengakuan seorang wanita yang ditawari mengisi acara arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Polisi kini tengah mengusut informasi tersebut.
Narasi video viral itu awalnya memuat keterangan seorang perempuan yang mengaku ditawari menjadi master of ceremony (MC) dalam acara arisan sosialita tersebut. Acara itu disebut bakal dilaksanakan di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sosok perempuan dalam video itu menjelaskan dia ditawari bayaran Rp 10 juta per jam jika bersedia memandu acara tersebut sendiri. Meski sempat tergiur, perempuan tersebut menyebut ada kejanggalan dalam rangkaian acara tersebut.
Masih dalam keterangan video viral tersebut, perempuan itu mengatakan akan ada pria berusia muda atau disebut 'berondong' yang akan digantung di arisan tersebut. Perempuan itu juga menyelipkan tangkapan layar percakapannya dengan pihak yang mengajaknya menjadi MC.
"Nah, si klien aku mulai jelasin rangkaian acaranya. Nanti si berondongnya mulai merangkak dan digantung. Hah, ini acara apa sih?" kata perempuan dalam video viral seperti dilihat detikcom.
Video viral itu terdiri atas tiga bagian. Pada video selanjutnya, perempuan tersebut mengatakan pria berondong di acara tersebut telah setuju untuk menjadi tumbal.
"Jadi itu tumbal untuk pesugihan. Pesugihan untuk awet muda, kecantikan, kekayaan, karier, dan lain-lain," ujar perempuan tersebut.
Terkait dengan peristiwa tersebut, polisi turun tangan membentuk tim khusus mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Sementara itu, pembuat video pengakuan adanya arisan sosialita di Pondok Indah yang menyelipkan acara penumbalan manusia mengaku siap memberikan bukti-buktinya. Ia mengaku enggan dituding pansos dan tidak mau dianggap menyebar hoax.
Berikut fakta-fakta terkait video viral tersebut:
Polisi Lacak Kabar Viral Arisan Sosialita Tumbal Berondong
Menyikapi informasi yang tengah beredar tersebut, aparat kepolisian mengaku akan menyelidiki temuan tersebut. Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Donni Bagus Wibisono mengaku baru mengetahui adanya informasi tersebut.
Meski begitu, dia mengaku pihaknya akan menelusuri kebenaran informasi yang tengah beredar luas di masyarakat.
"Saya lacak dulu sejauh mana kebenarannya ya," kata Donni dihubungi detikcom, Rabu (30/6/2021).
Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Viral Arisan Tumbal Berondong
Sebuah video di media sosial yang memuat adanya arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, Jakarta Selatan, kini tengah diusut kepolisian. Polisi telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini.
"Ya (bentuk tim khusus), dipimpin Kanit Reskrim," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Donni Bagus Wibisono saat dihubungi wartawan, Kamis (1/7/2021).
Donni belum membeberkan lebih jauh perihal tim khusus tersebut. Dia mengatakan timnya masih bekerja mengumpulkan alat bukti dari informasi yang viral tersebut.
"Kanit Reskrim saya masih di lapangan," katanya.
Terkait kemungkinan polisi memanggil pembuat video viral tersebut, Doni enggan berkomentar. Dia menyebut hal itu masuk dalam teknis penyelidikan pihaknya.
"Nanti, itu teknis. Saya nggak mungkin membeberkan. Itu hal teknis," ujar Donni.
Pembuat Video Arisan Tumbal Berondong Siap Beri Bukti ke Polisi
Pembuat video viral soal arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, Jakarta Selatan, buka suara. Dia mengaku siap membeberkan bukti yang dikantonginya kepada polisi jika dibutuhkan.
Pembuat video tersebut bernama Ramadhinisari. Dia mengaku bakal bersikap kooperatif jika dalam proses penyelidikan pihak kepolisian membutuhkan keterangannya.
"Kalaupun misalkan dari pihak kepolisian minta keterangan atau gimana ya, aku paling menjelaskan dari yang ada aja sih. Karena maksudnya aku kan ada bukti konkret chatting-an aku. Jadi maksudnya aku pun di media sosial ceritanya tidak melebihkan, memang sesuai dengan si orang ini ceritakan gitu," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).
Menurut Ramadhinisari, dia tidak pernah punya niat membuat heboh masyarakat saat mengunggah videonya tentang tawaran memandu acara arisan sosialita tersebut. Dia mengaku ingin membuat rekan sejawatnya lebih waspada terhadap tawaran serupa.
Selain itu, dari percakapannya dengan sesama rekan profesinya, Ramadhinisari menyebut banyak rekan kerjanya yang juga pernah mendapatkan tawaran pekerjaan yang sama seperti yang telah dia beberkan di media sosial.
"Nah, terus kenapa aku bikin konten TikTok karena ini banyak ditanyain juga ya rata-rata kenapa kok berani? Jadi yang kejadian ini tuh bukan aku saja. Karena ada beberapa teman aku yang seprofesi, entah itu MC, dancer, dan lain-lain juga ada yang up cerita yang sama," ujar Ramadhinisari.
"Maksudnya mereka ditawari job yang sama gitu. Nah, aku tuh takutnya ini tuh oknum dari orang iseng yang misalkan ujung-ujungnya penipuan temen-temen entertain lain yang mengiyakan, makanya aku cerita," sambungnya.
Ramadhinisari menyebut menyambut terbuka jika polisi bakal mengusut kasus tersebut. Dia berharap ada kejelasan dari tawaran pekerjaan 'aneh' tersebut.
"Jadi ya nggak apa-apa sih kalau sampai gitu (dimintai keterangan polisi). Aku cerita sesuai dengan nyatanya saja. Mungkin kalau pihak kepolisian mengusut, kalaupun itu oknum, berarti kalau sampai ketahuan, kan bagus juga ya. Jadi nggak ada temen-temen lagi yang kena penipuannya," katanya.
Hingga saat ini, Ramadhinisari mengaku belum ada pihak kepolisian yang meminta keterangan kepadanya. Meski begitu, dia mengaku akan datang jika nantinya dipanggil untuk dimintai klarifikasi polisi.
"Karena kalaupun aku nggak siap, justru nanti aku disangkanya penyebar hoax. Jadi kalau memang sampai harus ketemu polisi, ya, aku kan ada bukti. Jadi aku menjelaskan yang sesuai aku alami aja gitu," sebut Ramadhinisari.
Ramadhinisari juga menjawab tudingan soal pansos. Selengkapnya di halaman berikutnya.
Pembuat Video Arisan Tumbal Berondong Jawab Tudingan Pansos
Dua hari terakhir masyarakat dibuat heboh soal pengakuan perempuan yang mengaku ditawari menjadi master of ceremony (MC) di acara arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia. Tidak sedikit warga yang skeptis dan menuding pembuat video hanya cari perhatian semata.
Pembuat video bernama Ramadhinisari pun angkat suara menjawab tudingan tersebut. Dia mengaku tidak bisa melarang warga yang menganggapnya hanya mencari perhatian atau panjat sosial (pansos) saja.
"Ya namanya opini publik ya kita kan nggak bisa menahan netizen untuk gimana-gimana. Cuma nggak apa-apa sih maksudnya itu opini mereka masing-masing saja," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).
Ramadhinisari mengaku apa yang disampaikan dalam video TikTok-nya itu memang pernah dia alami. Bukti-bukti percakapan dari klien yang menawarinya pekerjaan di acara arisan tumbal tersebut pun masih disimpannya hingga saat ini.
Lebih lanjut dia mengatakan tidak menerima tawaran pekerjaan tersebut. Komunikasinya dengan calon kliennya tersebut pun terhenti di awal Juni lalu.
Hingga kini dia pun tidak mengetahui kebenaran dari upacara ritual penumbalan di acara arisan sosialita tersebut. Pilihannya untuk mengangkat tawaran pekerjaan 'aneh' itu di media sosial pun diakui Ramadhinisari bukan tanpa alasan.
"Aku nggak tahu sesungguhnya seperti apa, tapi yang jelas maksud aku untuk speak up ini bukan untuk bikin heboh atau bikin rusuh atau gimana. Cuma biar temen-temen yang satu profesi lebih aware aja. Takutnya ada yang ditawari hal-hal kayak gitu lagi," katanya.
Pembuat Video Arisan Tumbal Berondong Tak Mau Dituding Sebar Hoax
Ramadhinisari, perempuan pembuat video arisan sosialita yang menyelipkan ritual penumbalan manusia di Pondok Indah, siap dimintai keterangan polisi. Soalnya, dia tidak ingin dituding sebagai penyebar hoax.
"Kalau bisa jangan sampai ya karena urusannya jadi lumayan ribet kalau sampai ketemu polisi. Cuma kalau aku tidak memenuhi panggilannya, takutnya aku kenanya hoax, jadi mau nggak mau," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).
Arisan yang dia ceritakan via video TikTok itu disebut bertumbalkan manusia berondong, sebutan untuk pria muda. Ramadhinisari kemudian menjelaskan awal mula mendapatkan tawaran menjadi master of ceremony (MC) di acara tersebut. Dia mengaku awalnya mendapat direct message di Instagram dari seorang pria terkait pekerjaan tersebut.
Tidak berselang lama, Ramadhinisari kemudian menjalin komunikasi dengan seorang perempuan untuk negosiasi harga jika bersedia memandu acara tersebut. Dalam proses itu, calon kliennya ini secara terang-terangan membeberkan susunan acara yang menyelipkan adanya ritual penumbalan tersebut.
"Aku sempat nanya gini, 'Rundown-nya gimana, Kak?" Aku tuh nanyain rundown mulu kan karena dia tuh ceritanya acara. Akhirnya kata dia, 'Aku ceritakan yang eksekusinya dulu ya, Sis, biar kamu nggak kaget,' gitu," terang Ramadhinisari.
Menurut Ramadhinisari, karena curiga akan susunan acaranya, dia pun belum memberikan jawaban untuk setuju menerima pekerjaan calon kliennya. Namun, pada bulan lalu, kliennya menyebut acara itu telah diundur.
"Sampai pada akhirnya dia konfirmasi bilang, 'Kak Dhini, acaranya diundur, nggak jadi tanggal 19 Mei.' Waktu itu dia konfirmasinya di bulan Juni. Tapi akhirnya udah deh, nggak ada kabar lagi dan kayaknya ini bukan acara yang gimana. Akhirnya aku nggak respons dia lagi dan aku udah nggak kontak-kontak lagi," papar Ramadhinisari.
Ketika ditanya soal tanggapan kepolisian yang tengah mengusut informasi ritual penumbalan itu, Ramadhinisari menyambut terbuka. Dia mengaku akan menjelaskan sesuai apa yang pernah dialaminya saat ditawari pekerjaan di acara 'aneh' tersebut.
"Kalaupun aku nggak siap, justru nanti aku disangkainnya penyebar hoax. Jadi kalau memang sampai harus ketemu polisi, ya aku kan ada bukti, jadi aku menjelaskan yang sesuai aku alami aja gitu," terangnya
Arisan Tumbal Berondong Disebut Diikuti Kalangan Elite, Benarkah?
Video yang menyebut adanya ritual penumbalan manusia di sebuah acara arisan sosialita di Pondok Indah, Jakarta Selatan, membuat heboh masyarakat. Lalu, siapa peserta dari acara tersebut?
Ramadhinisari, pembuat video yang membeberkan adanya ritual penumbalan itu, angkat suara. Dia menyebut peserta acara tidak biasa itu berasal dari kelompok masyarakat elite.
"Dia cuma bilang acaranya itu di Pondok Indah, terus acaranya di rumah. Dari luar sih rumahnya kayak biasa dan ini acaranya di Pondok Indah, terus kalangan elite. Dia bilang dari orang-orang kalangan elite, tapi dia nggak mention siapanya sih, misalkan dari siapa-siapanya," kata Ramadhinisari saat dihubungi detikcom, Kamis (1/7/2021).
Keterangan itu didapat Ramadhinisari saat ditawari pekerjaan menjadi master of ceremony (MC) di acara tersebut. Namun calon kliennya tersebut tidak menjelaskan lebih jauh perihal kalangan elite yang menjadi peserta arisan tumbal tersebut.
Ramadhinisari hanya mengatakan bahwa dia bukan orang pertama yang mendapatkan tawaran serupa. Saat dia mengunggah video pengakuannya di media sosial, beberapa rekan seprofesinya bercerita pernah mengalami hal serupa.
"Jadi yang kejadian ini tuh bukan aku aja karena ada beberapa temen aku yang seprofesi, entah itu MC, dancer, dan lain-lain juga ada yang up cerita yang sama," ungkap Ramadhinisari.
"Maksudnya mereka ditawari job yang sama gitu. Nah aku tuh takutnya ini tuh oknum dari orang iseng yang misalkan ujung-ujungnya penipuan temen-temen entertain lain yang mengiyakan, makanya aku cerita," sambung Ramadhinisari.
Sumber Detik.com
PPKM Darurat, Menag Bakal Revisi Aturan Salat Iduladha
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pihaknya akan merevisi edaran penyelenggaraan Salat Iduladha 1442 Hijriah dan kurban usai penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali mulai 3 sampai 20 Juli.
"Secara khusus dalam menghadapi Iduladha, kita akan segera lakukan revisi dan sosialisasi SE Pelaksanaan Salat Iduladha dan Pelaksanaan Qurban. Ini disesuaikan dengan PPKM," kata Yaqut dalam keterangan resminya yang dikutip, Jumat (2/7).
Diketahui, kebijakan PPKM Darurat mengatur bahwa seluruh tempat ibadah serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah ditutup sementara.
Yaqut pun membantah anggapan tempat ibadah ditutup, sementara tempat wisata masih dibuka pemerintah. Menurutnya, semua fasilitas umum, seperti taman umum, tempat wisata umum, dan area publik lainnya ditutup sementara.
"Tidak benar rumah ibadah ditutup, sementara sektor pariwisata dibuka," ujarnya.
Selain itu, Yaqut mengatakan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah dan madrasah juga dilaksanakan secara online. Pihaknya mendukung penerapan PPKM Darurat untuk menekan penyebaran virus corona.
Sebelumnya, Kemenag telah mengeluarkan surat edaran (SE) tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Salat Iduladha 1442 H/2021 M dan Pelaksanaan Kurban Di Masa Pandemi Covid-19.
Edaran itu salah satu poinnya mengatur bahwa Salat Iduladha di lapangan terbuka atau masjid di daerah berstatus zona merah dan oranye penyebaran virus corona ditiadakan.
Sementara itu, Salat Iduladha secara berjemaah di lapangan terbuka atau di masjid/musala di luar zona merah dan oranye atau yang dinyatakan aman dari Covid-19 diizinkan.
Sumber CNN Indonesia.com
Mal Ditutup, Pengusaha Minta Pemerintah Bayar Gaji Pekerja hingga Sewa Toko
Indonesia akan menjalankan PPKM Darurat mulai tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Salah satu aturan yang berlaku dalam PPKM Darurat ini adalah kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup. Kemudian restoran dan rumah makan hanya menerima delivery/take away.
Sementara untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50%.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah karena sifatnya untuk keselamatan karyawan dan masyarakat. Namun dia juga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan untuk meringankan beban perusahaan.
"Saat ini kami membutuhkan bantuan untuk meringankan beban perusahaan. Jadi bukan hanya karyawannya saja, tetapi perusahaan ini harus dibantu. Berupa bantuan gaji ke karyawan 50%, bantuan untuk membayar supplier, sewa, bantuan permodalan dan lain sebagainya," ujarnya ketika dihubungi MNC Portal, Kamis (1/7/2021).
Dia melanjutkan, dengan adanya penutupan ini maka operasional perusahaan akan terganggu. Permintaan akan menurun sehingga pendapatan perusahaan juga akan turun. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan adanya ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) jika toko harus tutup dalam jangka waktu yang lama.
"Saat ini kami melakukan efisiensi ketat dan mengurangi karyawan yang bekerja di restoran. Kami hanya buka untuk take away untuk menjaga stabilitas masyarakat supaya bisa makan. Kalau restoran semua tutup, akan timbul gejolak juga," jelasnya.
Sumber OkeZone.com
Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 12-17 Tahun: Harus Bawa KK, Pakai Vaksin Sinovac
Pemerintah resmi memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak dengan rentang usia 12-17 tahun pada Kamis (1/7/2021).
Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/1727/2021 Tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan Serta Masyarakat Umum dan Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun.
"Sesuai dengan asupan dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan persetujuan penggunaan Vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma (Sinovac) untuk kelompok usia >= 12 tahun dari BPOM tertanggal 27 Juni 2021, maka vaksinasi dapat diberikan bagi anak usia 12-17 tahun," demikian bunyi surat edaran Kemenkes tersebut, Kamis.
Menurut Kemenkes, sesuai dengan populasi, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun mencakup sekitar 32,6 juta anak.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan Kemendikbud-Ristek terkait data anak.
"Karena kan mungkin pada usia-usia tersebut, tidak semuanya memasuki bangku sekolah ya, jadi ini yang harus kita harus pastikan agar ini tetap berjalan ya," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Kamis.
Berikut fakta-fakta vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun:
1. Wajib bawa Kartu Keluarga
Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa syarat pelaksanaan vaksinasi anak adalah peserta harus membawa kartu keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
Pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau di sekolah/madrasah/pesantren dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil/Kantor Kemenag setempat untuk mempermudah pendataan dan monitoring pelaksanaan.
Kemudian, mekanisme screening, pelaksanaan dan observasi sama seperti vaksinasi pada orang dewasa dan melakukan pencatatan dalam aplikasi PCare vaksinasi dimasukkan dalam kelompok remaja.
2. Dosis vaksin
Kemenkes juga mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak ini menggunakan vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali pemberian dengan jarak atau interval minimal 28 hari.
Setelah pemberian vaksin, harus melakukan identifikasi dan percepatan vaksinasi bagi sasaran tahap 1 dan 2 yang belum mendapatkan 2 dosis vaksinasi.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono sebelumnya mengatakan, pemerintah membutuhkan 58 juta dosis vaksin untuk vaksinasi anak dosis pertama dan dosis kedua.
Oleh karenanya, pemerintah membangun komunikasi dengan Covax/Gavi untuk pengadaan vaksin Covid-19 untuk anak tersebut.
Dengan demikian, vaksinasi Covid-19 untuk anak tidak menggangu target vaksinasi program sebanyak 181 juta.
"Kita sudah mendapatkan komunikasi multilateral dengan Covax/Gavi, sehingga berbagai bantuan dari Australia dan Jepang sehingga kita bisa mencukupi kebutuhan 58 juta suntikan tersebut," ujar Dante dalam acara Rakornas KPAI, Rabu (30/6/2021).
2. Rekomendasi IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak.
Rekomendasi tersebut bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan perkembangan bukti-bukti ilmiah.
IDAI meminta vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun dilakukan dengan mempertimbangkan di antaranya:
• Jumlah subjek uji klinis memadai.
• Tingginya mobilitas dan kemungkinan berkerumun di luar rumah.
• Mampu menyatakan keluhan KIPI bila ada
IDAI juga menyarankan dosis vaskin 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intra muskular di otot deltoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan.
Kemudian, pelaksanaan vaksinasi harus memperhatikan kontraindikasi di antaranya adalah:
• Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
• Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
• Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi*
• Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.
• Demam 37,50C atau lebih.
• Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.
• Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan.
• Hamil.
• Hipertensi tidak terkendali.
• Diabetes melitus tidak terkendali.
• Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali*
3. Perdana digelar di DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak perdana di SMAN 20, Jakarta Pusat, Kamis.
Anies berharap penularan Covid-19 pada anak bisa ditekan melalui vaksinasi. Ia juga berpesan kepada seluruh orangtua untuk vaksinasi anaknya yang berusia 12-17 tahun.
Ia mengatakan, vaksinasi anak selanjutnya aka dilakukan di sekolah seluruh Jakarta.
"Ini cara kita melindungi anak anak agar mereka bebas dari potensi terjangkit wabah Covid-19," kata Anies.
Dalam vaksinasi perdana ini, ada 100 anak-anak yang mengikuti vaksinasi. Anies menargetkan sebanyak 1,3 juta anak di DKI dapat mengikuti program vaksinasi.
Sumber Kompas.com
Windows 11 Rilis Oktober 2021 Ini?
Perilisan Windows 11 sudah begitu dinantikan oleh pengguna Windows. Belum ada konfirmasi resmi, sebuah rumor baru-baru ini menyebutkan jika Microsoft akan memperkenalkan Windows 11 pada akhir Oktober 2021.
Berdasarkan peluncurannya pada beberapa minggu lalu, Microsoft hanya menyebut bahwa Windows 11 akan segera tersedia di musim liburan mendatang. Sayangnya, tidak ada informasi spesifik mengenai kapan momen perkenalan tersebut akan digelar.
Melansir dari GSM Arena, mata jeli penggemar rupanya berhasil mengungkap waktu perilisan Windows 11. Hal ini nampak jelas terlihat dalam tangkapan layar Windows 11 yang diungkap oleh Microsoft beberapa waktu lalu.
Pada tangkapan layar tersebut, nampak pesan Microsoft Teams dari Stevie Bathiche selaku Surface Team ke kepala Microsoft Windows, Panos Panay. Dalam pesannya, Stevie Bathiche mengaku sudah tidak sabar menantikan bulan Oktober 2021 mendatang.
Selain itu, pada materi promo resmi dari Microsoft, nampak tanggal 20 Oktober di bilah tugas tampilan tersebut. Dengan kode-kode ini, banyak yang lalu mengaitkan hal tersebut sebagai waktu peluncuran Windows 11.
Bocoran lainnya datang dari Walmart yang mencantumkan 'Peningkatan Gratis ke Windows Oktober 2021' serta 'Rencana peluncuran peningkatan sedang diselesaikan dan dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun 2021 dan berlanjut hingga 2022'.
Tulisan ini dicantumkan oleh Walmart dalam beberapa laptop yang dijual di lokasi tersebut. Hal ini hal mendasari banyak dugaan bahwa Walmart mungkin mengetahui mengenai waktu perilisan Windows 11.
Sampai artikel ini dibuat, belum ada informasi resmi apapun dari Microsoft mengenai kapan Windows 11 akan diperkenalkan sebagai sistem operasi anyar dari keluarganya.
Sumber Suara.com
Pendaftaran PPDB SMA Online di Kepulauan Meranti Mulai Dilaksanakan
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai dilakukan secara online pada Senin (28/6/2021), namun masih ada orang tua atau wali murid datang ke sekolah.
Pendaftaran secara online tersebut dibuka hingga 3 Juli 2021 mendatang. Walaupun demikian masih ada sejumlah orang tua dan wali murid yang datang langsung ke sekolah dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah masih belum paham dengan sistem mendaftar secara online yang diberlakukan saat ini.
Salah seorang wali murid yang ditemui Tribun di lokasi bernama Fauzi mengaku masih belum mengetahui secara pasti bagaimana sistem mendaftar online yang diberlakukan.
Dirinya bahkan hendak mendaftarkan anaknya secara manual kepada pihak sekolah.
"Kami sudah coba daftarkan secara online namun tadi ada terkendala karena nomor NISN tidak terbaca. Makanya kita coba tanyakan langsung ke sekolah," ujarnya.
Dia mengatakan hendak mendaftarkan anaknya yang ke SMAN 1 Tebingtinggi melalui jalur zonasi.
"Tadi sudah mendapat langsung informasi kalau soal nomor itu harus ditanyakan lagi ke sekolah asal," ujarnya.
Sementara itu ketua PPDB SMA N 1 Tebingtinggi, Fadillah yang dikonfirmasi di lokasi menjelaskan memang sosialisasi memang terbilang cukup mendadak dengan jadwal pendaftaran.
"Kemarin Sabtu operator ke Pekanbaru untuk pelatihan teknis, kemudian informasinya dapat waktu di sana untuk sehingga sosialisasi mulai kita lakukan pada Minggu," ungkapnya.
Dia mengatakan segala upaya sosialisasi sudah dilakukan mulai dari pemberitahuan melalui media sosial dan pembaruan spanduk yang dipasang di sekolah.
"Kita sudah informasikan melalui kontak orang tu wali yang ada di kota fan spanduk yang kita pasang, hanya saja mungkin masih ada yang ragu dan minta penjelasan langsung ke sekolah," ujarnya.
Ia juga mengatakan ada dua kendala yang dialami oleh calon murid saat akan mendaftar, diantaranya tidak terbacanya Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) calon siswa melalui sistem pendaftaran online.
Hanya saja permasalahan tersebut tidak berada di sistem pendaftaran, melainkan berada di sekolah asal.
"Ada yang bermasalah karena NISN siswa yang bersangkutan tidak terbaca dan itu harus dilaporkan ke sekolah asal," ujarnya.
Selain itu ada juga yang bermasalah karena berkas lapor yang harus diunggah saat pendaftaran siswa berkapasitas tidak boleh lebih dari 10 MB.
"Jadi berkas lapor siswa itu ada yang kapasitasnya lebih dari 10 MB itu tidak bisa dilakukan. Itu juga mungkin dari sekolah asal berkasnya sudah seperti itu, dan bisa langsung konfirmasi dari sekolah bersangkutan," ujarnya.
Fadillah mengatakan pada dasarnya pihaknya hanya melakukan verifikasi secara online, hanya saja dengan banyaknya orang tua/wali yang datang ke sekolah, pihkanya tetap menyediakan layanan informasi di sekolah.
Nantinya dikatakan Fadillah pihak sekolah akan melakukan verifikasi setiap harinya, sehingga bila ada siswa yang lengkap maupun tidak lengkap persyaratan akan langsung diberitahukan melalui email.
"Jadi setiap hari kita lakukan verifikasi dan kita informasikan kepada siswa melalui email mereka. Jadi pada dasarnya kita tetap membantu apabila siswa ada yang syaratnya kurang kita langsung beritahu. Kalau syaratnya yang tidak memenuhi mungkin siswa bisa memilih sekolah yang lain." Pungkasnya.
Sebagai tambahan untuk SMA N 1 Tebingtinggi menyiapkan kuota siswa sebanyak 288 siswa dengan 8 rombongan belajar (Rombel)
Sumber GoRiau.com
Ganasnya Varian Delta, 10-15 Detik Berpapasan Tanpa Masker Bisa Tertular
Belakangan ini, jumlah kasus baru COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat dan tentunya mengkhawatirkan. Melihat ini, juru bicara vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan berbagai faktor pemicunya.
"Terjadinya peningkatan kasus yang kita ketahui faktor utamanya karena adanya mobilitas yang tinggi di saat bulan Ramadhan dan libur Idul Fitri, serta protokol kesehatan yang kendor," kata dr Nadia dalam diskusi daring, Selasa (29/6/2021).
Selain itu, kemunculan berbagai varian baru Corona juga disebut-sebut juga memicu peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia, seperti varian Alpha (B117, dulu disebut varian Inggris), Beta (B1351, dulu disebut varian Afrika Selatan), dan Delta (B1617.2 atau varian India).
Menurut dr Nadia, dengan adanya peningkatan kasus tersebut memfasilitasi varian-varian baru yang ada saat ini untuk menyebar lebih mudah di masyarakat. Salah satu varian yang banyak ditemukan adalah varian Delta.
"Kita tahu varian baru ini (Delta) memang kecepatan penularannya itu bisa enam kali dari varian Alpha. Ini yang tentunya membuat peningkatan kasus kita berjalan secara eksponensial," jelasnya.
dr Nadia juga menjelaskan dalam sebuah jurnal Australia melaporkan bahwa penularan varian Delta lebih cepat dibandingkan varian Alpha. Dalam hitungan detik, orang bisa tertular varian Delta tersebut.
"Kecepatan penularan dari varian Delta ini kan cepat sekali, 10-15 detik orang berpapasan tanpa pakai masker sudah bisa membuat orang itu tertular," ujar dr Nadia.
"Sementara kalau varian yang lama, itu 10-20 menit baru orang bisa terpapar. Jadi, bisa membayangkan 10 kali sebenarnya kecepatan penularannya," lanjutnya.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko tertular varian baru, termasuk varian Delta yaitu:
- Kurangi waktu berkumpul
- Batasi waktu untuk melakukan kegiatan di luar rumah
- Menggunakan masker dobel, yaitu masker medis yang dilapisi dengan masker kain
- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer
- Jangan lupa lakukan vaksinasi COVID-19
Sumber Detik.com
Yang Harus Dilakukan Jika Tubuh Alami Reaksi Setelah Divaksin Covid-19
Pemerintah terus menggenjot percepatan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat umum usia 18 tahun ke atas.
Keberlanjutan program vaksinasi ini bisa menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Ada banyak manfaat vaksin Covid-19 yang bisa diperoleh masyarakat.
Tapi, beberapa orang mungkin masih ragu atau khawatir untuk menerima vaksin Covid-19.
Apakah Anda termasuk orang yang sedang menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin ini?
Jika iya, sebaiknya tidak terlalu cemas karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping serius.
Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), disampaikan bahwa secara umum, vaksin Covid-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.
Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin.
Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.
Komponen vaksin lainnya, misal bahan pembantu, penstabil, dan pengawet juga dapat memicu reaksi.
Vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin, tapi tetap memicu respons imun terbaik.
Frekuensi terjadinya reaksi ringan vaksinasi ditentukan oleh jenis vaksin.
Dalam Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 18 Februari 2021 tersebut, diterangkan bahwa reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Reaksi lokal
Ini termasuk:
- Nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan
- Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis
2. Reaksi sistemik
Ini termasuk:
- Demam
- Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia)
- Nyeri sendi (atralgia)
- Badan lemah
- Sakit kepala
3. Reaksi lain
Ini termasuk:
- Reaksi alergi misalnya urtikaria (biduran), oedem (pembengkakan)
- Reaksi anafilaksis
- Syncope (pingsan)
Yang harus dilakukan apabila mengalami reaksi setela vaksin
Dalam dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI belum lama ini, disarankan bagi masyarakat apabila mengalami kejadian ikutan pascavaksinasi (KIPI) untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan di lokasi pemberian vaksin.
Sesuai prosedur, setelah selesai divaksin, masyarakat akan diberikan kertas berisi informasi kontak yang bisa dihubungi jika mengalami KIPI.
Selain itu, seluruh masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi akan mendapatkan pengawasan dan monitoring oleh petugas kesehatan yang akan menanyakan kondisi harian peserta vaksinasi.
Untuk pemantauan dan penanggulangan KIPI, Menteri Kesehatan (Menkes) telah membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta Gubernur sudah membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI.
Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi adalah KIPI ringan atau koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi).
Yang jelas, apabila terjadi KIPI, baik KIPI ringan maupun KIPI serius, masyarakat harus atau dipersilakan melaporkan kepada petugas kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat
Apa yang bisa dilakukan jika terjadi reaksi ringan lokal setelah mendapatkan vaksin Covid-19?
Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin melakukan dua hal berikut:
- Kompres dingin pada lokasi suntikan
- Meminum obat paracetamol sesuai dosis
Apa yang bisa dilakukan jika terjadi reaksi ringan sistemik setelah mendapatkan vaksin Covid-19?
Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin melakukan beberapa upaya berikut:
- Minum lebih banyak air putih
- Menggunakan pakaian yang nyaman
- Kompres atau mandi air hangat
- Mmeminum obat paracetamol sesuai dosis
Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI, di setiap sesi vaksinasi, penerima vaksinasi sesuai prosedur akan dipantau selama 30 menit sebelum bisa meninggalkan lokasi vaksinasi.
Selain itu, ada pencatatan barcode per vial untuk tiap penerima vaksin, sehingga penelusuran risiko dapat dilakukan.
Sumber Kompas.com
Pendaftaran CPNS 2021 dan PPPK Serentak 30 Juni, Guru Honorer Masuk di Portal SSCASN
Badan Kepegawaian Negara (BKN) resmi mengumumkan pendaftaran CPNS 2021 dan PPPK, yang dimulai 30 Juni 2021.
Menurut Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen, pendaftaran dibuka tiga minggu hingga 21 Juli.
Pendaftaran tidak hanya sebatas untuk CPNS dan PPPK non guru. Seluruh guru honorer, lulusan pendidikan profesi guru (PPG), dan guru swasta mulai mendaftar PPPK guru besok.
"Semuanya serentak mendaftar 30 Juni sampai 21 Juli di portal SSCASN. Jadi tidak ada perbedaannya," kata Deputi Suharmen dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/6). Suharmen mengungkapkan, Kepala BKN Bima Haria Wibisana sudah menerbitkan Surat Nomor 5587/B-KS.04.01/SD/K/2021 tentang jadwal pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS 2021 dan PPPK non guru. Untuk PPPK guru, jadwal seleksinya ditentukan Kemendikbudristek.
Adapun jadwal pelaksanaannya adalah:
1. Pengumuman pendaftaran seleksi ASN mulai 30 Juni-14 Juli 2021
2. Pendaftaran seleksi ASN mulai 30 Juni-21 Juli 2021
3. Pengumuman hasil seleksi administrasi 28 Juli-29 Juli 2021
4. Masa sanggah 30 Juli-1 Agustus 2021
5. Jawab sanggah, 30 Juli-8 Agustus 2021
6. Pengumuman pascasanggah, 9 Agustus 2021.
7. Pelaksanaan SKD, 25 Agustus-4 Oktober 2021
8. Pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK non guru, setelah pelaksanaan SKD selesai di masing-masing titik
9. Pengumuman hasil SKD, 17-18 Oktober 2021
10. Persiapan pelaksanaan SKB, 19 Oktober-1 November 2021.
11. Pelaksanaan SKB, 8-29 November 2021
12. Penyampaian hasil integrasi SKD dan SKB serta seleksi PPPK non guru, 15-17 Desember 2021
13. Pengumuman kelulusan, 18-19 Desember 2021.
14. Masa sanggah, 20-22 Desember 2021.
15. Jawab sanggah, 20-29 Desember 2021
16. Pengumuman masa sanggah, 30-31 Desember 2021.
17. Pengisian DRH, 1-18 Januari 2022
18. Usul penetapan NIP CPNS dan PPPK, 19 Januari-18 Februari 2022.
Sumber jpnn.com