Hati-Hati Ancaman Siber Saat Bekerja dari Rumah
Pandemi Covid-19 mendorong sejumlah perusahaan untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah. Aplikasi konferensi video pun menjadi salah satu alat komunikasi yang kerap dimanfaatkan.
Di lain sisi, sebaiknya semua berhati-hati bila hendak mengunduh program video konferensi untuk bekerja. Tak semua program yang tersedia di internet aman untuk digunakan.
Beberapa program konferensi video mungkin saja membawa virus yang dapat menyerang ponsel atau komputer. Ahli keamanan siber mengungkapkan ada lima hal yang perlu diperhatikan agar keamanan siber tetap terjaga saat bekerja dari rumah, seperti dilansir USA Today.
Memilih program aman
Umumnya, tim yang bekerja dari rumah memanfaatkan program seperti FaceTime dan Google untuk melakukan konferensi atau panggilan video. Sebagian lain mungkin menggunakan Zoom, Microsoft Teams, atau Slack.
Bagi pegawai yang belum memiliki program-program tersebut, ada baiknya meminta rekomendasi dari pihak kantor untuk mengetahui program yang paling tepat untuk digunakan.
Bila harus mengunduh program atau aplikasi baru, pastikan aplikasi tersebut didapatkan dari tempat yang resmi seperti Apple App Store atau Google Play. Kedua perusahaan ini telah memiliki pengawasan yang ketat sehingga pengguna bisa mendapatkan aplikasi secara aman.
Jaringan pribadi virtual
Ada dua kegunaan dari jaringan pribadi virtual atau VPN. Yang pertama adalah kegunaan secara personal untuk menjaga kerahasiaan informasi diri ketika menggunakan jaringan WiFi publik.
Yang kedua adalah VPN korporasi. VPN korporasi umumnya digunakan untuk mengakses sumber-sumber informasi perushaan. VPN korporasi memungkinkan seseorang untuk terhubung dengan jaringan kantor.
Seorang pekerja bisa bertanya kepada departemen terkait mengenai butuh atau tidaknya penggunaan VPN korporasi saat bekerja di rumah. Bila perlu, tanyakan VPN korporasi yang bisa digunakan untuk bekerja dari rumah.
Selain itu, hati-hati dengan aplikasi yang menawarkan VPN secara gratis. Ada risiko bahwa aplikasi tersebut memiliki virus atau bot pengintai yang secara otomatis akan terpasang pada ponsel atau komputer. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan layanan VPN gratis untuk bekerja dari rumah.
Menyimpan data cadangan
Sebagian besar perusahaan memiliki jaringan yang secara otomatis akan menyimpan pekerjaan para pegawainya. Saat bekerja di rumah, hal seperti ini tentu tidak bisa didapatkan.
Untuk itu, orang-orang yang bekerja dari rumah sebaiknya berinisiatif untuk menyimpan hasil kerja mereka di tempat lain sebagai cadangan. Beberapa tempat penyimpanan yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan data cadangan ini adalah Google Drive dan Drop Box.
Menandatangani dokumen
Menandatangani dokumen penting tentu tak mudah untuk dilakukan secara virtual, terlebih bila satu dokumen membutuhkan tanda tangan dari beberapa orang sekaligus. Dalam kondisi ini, program DocuSign bisa menjadi pilihan yang aman dan praktis.
Penipuan virus corona
Momen bekerja dari rumah demi menekan penyebaran pandemi Covid-19 telah dimanfaatkan oleh sebagian penipu untuk keuntungan pribadi. Mereka bisa menelepon atau mengirim surel kepada seorang pegawai dan berpura-pura sebagai perwakilan departemen IT kantor.
Melalui pegawai tersebut, penipu lalu bisa mengakses beragam informasi penting. Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja dari rumah sebaiknya berhati-hati bila mendapatkan surel yang memuat link atau dokumen dan mengatasnamakan departemen IT perusahaan tempat bekerja.
Andaikan mendapatkan surel seperti ini, baiknya segera menelepon langsung bagian IT untuk mengonfirmasinyat. Bila dihubungi lewat telepon, minta penelepon untuk menghubungi kembali di lain waktu dan jangan memberikan informasi apa pun terlebih dahulu.
Setelah itu, hubungi departemen terkait untuk menginformasikan soal telepon tersebut. Penipu terkadang memberikan nomor telepon palsu yang digadang sebagai nomor layanan khusus untuk departemen IT.
Jangan gunakan nomor tersebut untuk mengonfirmasi kebenaran. Sebaliknya, hubungi nomor telepon perusahaan atau departemen IT yang terpercaya.
Sumber msn.com
Bill Gates: Vaksin Korona Bisa Dimiliki 18 Bulan Mendatang
Washington: Bill Gates yakin jika vaksin korona covid-19 bisa ditemukan dengan cepat. Bahkan, dalam waktu 18 bulan, masyarakat dunia bisa memilikinya.
Pendiri Microsoft itu menuturkan saat ini sejumlah lembaga berbeda sedang bekerja untuk membuat vaksin virus korona pertama di dunia. Setelah diproduksi, kata Gates, vaksin tersebut akan diuji para profesional kesehatan sebelum bisa dimiliki masyarakat.
"Vaksin pertama yang kami dapatkan akan diberikan kepada petugas kesehatan dan pekerja dengan risiko tinggi. Ini bisa terjadi sebelum 18 bulan jika semuanya berjalan dengan baik," kata orang terkaya kedua dunia tersebut, dilansir dari Business Insider, Kamis 19 Maret 2020.
Yayasan Bill dan Melinda Gates merupakan salah satu pendukung Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, sebuah kelompok yang menyediakan dana bagi para ilmuwan yang bekerja pada vaksin virus korona baru. Organisasi ini mengumumkan proyek covid-19 ketujuh mereka pada Rabu kemarin.
Pernyataan Bill Gates ini sejalan dengan proyeksi para pejabat kesehatan. Kepala bagian penyakit menular Institut Nasional Kesehatan Anthony Fauci mengatakan proses pembuatan vaksin akan memakan waktu 12 hingga 18 bulan.
Moderna, sebuah perusahaan bioteknologi Massachusetts pekan ini sudah meluncurkan percobaan pertama pada manusia untuk antivirus korona awal pekan ini. Perusaan menggunakan teknologi yang disebut sebagai 'messenger RNA' yang tidak pernah menghasilkan vaksin yang disetujui
"Beberapa menggunakan pendekatan baru yang disebut RNA yang tidak terbukti," ucap Gates.
Namun, katanya, lembaga harus membangun banyak manufaktur untuk pendekatan berbeda. Langkah ini dilakukan dengan mengetahui beberapa dari antivirus yang tengah dibuat tidak bekerja.
"Kita benar-benar membutuhkan miliaran vaksin untuk melindungi dunia. Vaksin memerlukan pengujian untuk memastikan mereka aman dan efektif," pungkasnya.
Apa yang terjadi pada tubuh jika terinfeksi virus corona?
Virus corona baru muncul pada Desember tahun lalu, tetapi dunia sudah berhadapan dengan pandemi virus dan penyakit yang ditimbulkannya - Covid-19.
Bagi sebagian besar orang, penyakit ini ringan, tetapi sejumlah orang yang terinfeksi meninggal dunia.
Jadi, bagaimana virus menyerang tubuh, mengapa beberapa orang bisa meninggal dunia, dan bagaimana cara perawatannya?
Masa inkubasi
Ini adalah saat virus memantapkan dirinya.
Virus ini bekerja dengan masuk ke dalam sel-sel tubuh Anda dan kemudian membajaknya.
Virus corona, yang secara resmi disebut Sars-CoV-2, dapat menyerang tubuh Anda ketika Anda menghirupnya (setelah seseorang batuk di dekat Anda) atau ketika Anda menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian mengusap wajah Anda.
Pertama, virus menginfeksi sel-sel yang melapisi tenggorokan, saluran udara, dan paru-paru Anda, lalu mengubahnya menjadi "pabrik virus corona" yang memuntahkan sejumlah besar virus baru dan terus menginfeksi lebih banyak sel.
Pada tahap awal ini, Anda tidak akan sakit dan beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami gejala.
Masa inkubasi—waktu antara infeksi dan gejala pertama muncul—sangat bervariasi. Tetapi rata-rata lima hari.
Penyakit ringan
Ini yang akan dialami kebanyakan orang.
Covid-19 adalah infeksi ringan untuk delapan dari 10 orang yang terpapar. Gejala utamanya adalah demam dan batuk.
Nyeri tubuh, sakit tenggorokan, dan sakit kepala semuanya mungkin terjadi, tetapi tidak selalu.
Demam, dan umumnya merasa tak enak badan, adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda merespons infeksi.
Tubuh Anda telah mengenali virus itu sebagai penyerang yang tidak bersahabat dan memberi isyarat ke seluruh tubuh bahwa ada sesuatu yang salah dengan melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin.
Bahan kimia ini menggalang sistem kekebalan tubuh, tetapi juga menyebabkan tubuh nyeri, sakit, dan demam.
Batuk akibat virus corona, pada mulanya adalah batuk yang kering dan ini mungkin disebabkan oleh iritasi sel ketika sel itu terinfeksi oleh virus.
Beberapa orang akhirnya akan mulai batuk berdahak - lendir tebal yang mengandung sel-sel paru-paru mati, yang terbunuh oleh virus.
Gejala-gejala ini diobati dengan beristirahat, mengonsumsi banyak cairan dan parasetamol. Anda tidak akan memerlukan perawatan di rumah sakit.
Tahap ini berlangsung sekitar satu minggu - kebanyakan orang pulih pada titik ini karena sistem kekebalan tubuh telah memerangi virus.
Namun, beberapa akan menderita penyakit yang lebih serius.
Ini adalah informasi terbaik yang kita pahami saat ini mengenai tahap ini.
Namun, ada penelitian yang menunjukkan penyakit ini dapat menyebabkan lebih banyak gejala, seperti pilek.
Penyakit parah
Jika penyakit ini berkembang, itu terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap virus.
Sinyal-sinyal kimiawi itu tersebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Tetapi keadaan ini perlu diseimbangkan.
Terlalu banyak peradangan dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.
"Virus ini memicu ketidakseimbangan dalam respon kekebalan tubuh, ada terlalu banyak peradangan. Bagaimana virus itu melakukan ini, kami tidak tahu," kata Dr Nathalie MacDermott, dari King's College London.
Peradangan paru-paru disebut pneumonia.
Jika Anda mencermati alur pernapasan, di paru-paru terdapat kantong-kantong udara berukuran kecil.
Di sinilah oksigen bergerak ke dalam darah dan karbon dioksida bergerak keluar.
Tetapi dalam kasus pneumonia, kantung-kantung kecil mulai terisi dengan air dan pada akhirnya dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Beberapa orang membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernafas.
Tahap ini diperkirakan terjadi pada sekitar 14% orang, berdasarkan data dari China.
Penyakit kritis
Diperkirakan sekitar 6% pasien dari kasus-kasus virus corona, menjadi sakit kritis.
Pada titik ini tubuh mulai gagal dan ada peluang nyata kematian.
Masalahnya adalah sistem kekebalan tubuh sekarang di luar kendali dan menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.
Ini dapat menyebabkan syok septik, keadaan di mana tekanan darah turun ke tingkat rendah yang berbahaya dan organ-organ berhenti bekerja atau dengan kata lain gagal total.
Sindrom gangguan pernapasan akut yang disebabkan oleh peradangan di paru-paru, membuat tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup, yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Ini dapat menghentikan fungsi ginjal yang bekerja untuk membersihkan darah. Keadaan itu juga bisa merusak lapisan usus Anda.
"Virus ini membuat tingkat peradangan yang sangat tinggi sehingga Anda meninggal ... itu terjadi karena kegagalan multi-organ," kata Dr. Bharat Pankhania.
Dan jika sistem kekebalan tidak bisa mencapai puncak virus, maka pada akhirnya dia akan menyebar ke setiap sudut tubuh di mana ia dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Perawatan pada tahap ini akan melibatkan banyak alat kesehatan, dan dapat mencakup Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) untuk membantu pernapasan.
Pada dasarnya ECMO adalah paru-paru buatan yang mengeluarkan darah dari tubuh melalui tabung tebal, mengoksigenasi dan memompanya kembali.
Tetapi pada akhirnya kerusakan dapat mencapai tingkat fatal di mana organ tidak lagi dapat menjaga tubuh tetap hidup.
Kematian pertama
Dokter telah menggambarkan bagaimana beberapa pasien meninggal meskipun para dokter sudah berusaha keras menyelamatkan mereka.
Dua pasien pertama yang meninggal di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, Cina, yang dirinci dalam jurnal Lancet Medical, tampaknya sehat, meskipun mereka perokok jangka panjang, dan itu mungkin melemahkan paru-paru mereka.
Yang pertama, seorang pria berusia 61 tahun, menderita pneumonia berat pada saat dia tiba di rumah sakit.
Dia menderita kesulitan pernapasan akut, dan meskipun memakai ventilator, paru-parunya gagal dan jantungnya berhenti berdetak.
Dia meninggal 11 hari setelah dia dirawat.
Pasien kedua, seorang pria berusia 69 tahun, juga menderita sindrom gangguan pernapasan akut.
Dia sudah dirawat dengan mesin ECMO tetapi upaya itu tidak cukup.
Dia meninggal karena pneumonia parah dan syok septik ketika tekanan darahnya 'kolaps'.
Sumber msn.com
Pemerintah Pertimbangkan Lockdown Indonesia
Pemerintah mempertimbangkan mengisolasi atau lockdown Indonesia dari pendatang. Pertimbangan setelah disurati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menetapkan keadaan darurat nasional virus korona (covid-19).
"Tentu surat itu akan menjadi pertimbangan langkah ke depannya termasuk penerapan kejadian luar biasa (KLB) atau lockdown di beberapa daerah," kata Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Juri Ardiantoro, di IBIS Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Maret 2020.
Juri mengatakan pengambilan keputusan terkait KLB atau lockdown harus dicermati dengan baik. Pemerintah juga perlu mengukur urgensi penetapan status lockdowntersebut.
"Karena ada banyak hal yang harus dihitung dan diperhatikan pemerintah," ujar dia.
Juri menegaskan pemerintah serius menangani wabah korona. Dia memastikan pemerintah menyiapkan segala sumber daya untuk penanganan virus yang telah menjadi pandemi global itu.
Percepatan penanganan dilakukan dengan membentuk tim gugus tugas atas Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020. Gugus tugas dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
"Jadi bukan belum dilakukan, tapi sudah melakukan, tetapi tentu harus dipercepat lagi," tutur dia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia mencegah penyebaran virus korona. Namun, Ghebreyesus menyarankan Indonesia menerapkan status darurat nasional.
Ghebreyesus menuturkan untuk melawan virus korona setiap negara harus mengambil pendekatan yang didesain untuk memperlemah virus korona.
Sumber medcom.id
Bos WHO & Jokowi Berkontak Telepon, Sepakati Kerja Sama Tangani Corona
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus melakukan kontak telepon dengan Presiden Joko Widodo, membahas tentang langkah penanganan virus corona. Ini dilakukan di tengah peningkatan temuan kasus corona di dalam negeri.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Tedros melalui akun Twitter resminya @DrTedros. “Perbincangan telepon yang sangat baik dengan Presiden Indonesia Jokowi. Saya berterima kasih kepadanya untuk leadership pemerintah dalam menahan dan mempersiapkan sistem kesehatan dan sektor lainnya guna merespons Covid-19,” tulis dia, Jumat (13/3) malam.
Dalam pembicaraa tersebut, ia juga menyatakan bahwa dirinya sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam penanganan infeksi virus corona atau Covid-19. “Saya memastikan kepadanya tentang kesiapan WHO untuk mendukung.”
Sebelumnya, katadata.co.id menerima salinan surat dari Tedros untuk Presiden Joko Widodo terkait penanganan corona. Dalam surat tertanggal 10 Maret 2020 tersebut, ia menyatakan bahwa untuk memerangi virus, setiap negara harus melakukan pengukuran yang masif guna memperlambat transmisi dan menahan penyebarannya.
Di wilayah yang tengah terjadi transmisi lokal yang tak terdeteksi, WHO merekomendasikan untuk melakukan beberapa langkah segera, di antaranya “Meningkatkan mekanisme respons darurat, termasuk deklarasi darurat nasional,” demikian tertulis dalam surat tersebut.
Rekomendasi lainnya, mengedukasi dan berkomunikasi secara aktif dengan publik melalui mekanisme komunikasi yang aman; meningkatkan upaya penemuan kasus, penelusuran kontak, pengawasan, karantina, dan isolasi.
Selanjutnya, memperluas pengawasan Covid-19 dengan menggunakan sistem pengawasan penyakit pernapasan yang ada dan pengawasan berbasis rumah sakit; membangun laboratorium yang cukup dan terpusat sehingga memungkinkan tim untuk mengidentifikasi transmisi dalam kluster-kluster sehingga bisa mengambil langkah segera.
“(Langkah segera ini) termasuk melakukan tes tidak hanya terhadap kasus yang memiliki hubungan langsung dengan orang yan positif corona, tapi juga semua yang menderita penyaki seperti influenza dan penyakit pernapasan akut,” demikian tertulis.
Rekomendasi terakhir, mengintensifkan penyebaran informasi untuk menjaga kesehatan publik, termasuk menjaga kebersihan tangan, menerapkan etika seputar pernapasan dan jarak sosialisasi.
Tedros menyatakan akan sangat mengapresiasi dukungan penuh Jokowi untuk menerapkan rekomendasi WHO tersebut. Sebab, rekomendasi tersebut merupakan paket intervensi di masa kritis yang dibutuhkan guna menyelesaikan masalah virus corona ini sesegera mungkin.
Dalam suratnya, ia pun meminta data detail dari pemerintah Indonesia tentang pendekatan yang diambil dalam pengawasan dan pemeriksaan, identifikasi kontak, penelusuran kontak, serta data lainhya. Data-data tersebut dinilai penting bagi WHO untuk bisa memfasilitasi penilaian risiko global yang lebih komprehensif dan agar bisa berkolaborasi dan berkoordinasi secara efektif dengan otoritas kesehatan negata-negara terdampak.
Sumber Katadata.co.id
Ponsel Fitur Nokia XpressMusic Akan Hadir Kembali?
Nokia XpressMusic merupakan salah satu ponsel fitur (feature phone) yang populer di zamannya. Ponsel lawas ini memiliki serangkaian tombol fisik di sisi kiri untuk mengontrol playback musik.
Baru-baru ini terdengar kabar bahwa HMD Global, perusahaan yang memegang lisensi merek ponsel "Nokia", berminat menghadirkan kembali XpressMusic di pasaran ponsel.
Nomor model perangkat tersebut, "TA-1212", berikut foto-fotonya dari segala sisi, diketahui muncul di dokumen sertifikasi perangkat telekomunikasi China, TENAA.
Dokumen TENAA menyebutkan bahwa calon ponsel Nokia XpressMusic baru itu hanya mendukung jaringan seluler 2G yang sudah dimatikan oleh sebagian operator seluler di dunia, termasuk di Indonesia.
Daftar spesifikasi menunjukkan bahwa Nokia XpressMusic adalah ponsel fitur biasa yang tidak menjalankan sistem operasi KaiOS. Prosesornya hanya single-core, dengan RAM 8 MB dan 32 MB.
Ada slot microSD yang mendukung kartu memori hingga 32 GB sehingga Nokia XpressMusic bisa berfungsi sebagai music player sederhana.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Jumat (13/3/2020), TA-1212 juga akan dibekali dengan baterai sebesar 1.200 mAh dan layar berukuran 2,4 inci (320 x 240 piksel).
Menurut kabar yang beredar, Nokia XpressMusic ini awalnya akan diperkenalkan dalam ajang MWC 2020, namun batal karena eksebisi telekomunikasi tersebut urung digelar karena wabah virus corona.
Sebagai gantinya, HMD disinyalir sedang menyiapkan acara bertajuk Nokia Live Event untuk memperkenalkan produk-produk barunya, termasuk ponsel fitur Nokia XpressMusic.
Sebelumnya, Nokia sudah pernah merilis ulang produk ponselnya yang populer di masa lalu. Misalnya saja Nokia 3310 yang juga hadir dalam versi 4G.
Sumber Kompas.com
Paten Baru Apple Indikasikan iPhone Lipat
US Patent and Trademark Office (USPTO) baru saja mengesahkan paten Apple bertajuk Foldable cover and display for electronic device. Berdasarkan namanya, sejumlah pihak memperkirakan paten ini akan bermanfaat untuk pengembangan iPhone berlayar lipat.
Menurut paten ini, perangkat akan mendukung lapisan layar fleksibel yang didampingi oleh lapisan lain, menggunakan bahan perekat atau tipe bahan pengikat lainnya. Phone Arena juga melaporkan bahwa paten ini menampilkan tiga konfigurasi potensial, yaitu lipat, terbuka dan intermediate.
Konfigurasi intermediate akan memungkinkan layar dilipat pada sudut antara terlipat dan terbuka. Apple juga dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sensor guna mematikan, menonaktifkan, atau menjadi layar dalam kondisi siaga saat perangkat tertutup.
Porsi lipat dari lapisan penutup dapat diperkuat oleh bahan kimia dan akan terbuat dari bahan kaca, safir atau setara dengan bahan keramik. Seperti yang dicantumkan di paten, lapisan penutup akan dimanfaatkan untuk memfasilitasi penekukan atau kelenturan lokal tanpa menyebabkan level tekanan internal yang tidak dapat ditoleransi.
Lapisan penutup ini pada dasarnya melindungi layar dan menyediakan dukungan struktural. Layar tersebut bisa menggunakan panel LCD, OLED, AMOLED, atau panel E Ink. Dengan memanfaatkan akselerometer, giroskop, magnetometers, atau alat pengukur lain, orientasi layar dapat menentukan antarmuka pengguna yang muncul di layar.
Microsoft Surface Duo dirumorkan juga memiliki fitur demikian, memungkinkan antarmuka pengguna berubah bergantung pada orientasi kedua layarnya. Sementara itu, sebelumnya Apple menerima paten dari USPTO dengan nomor 10.579.105, dan paten ini terkait dengan paten yang diberikan kepada Apple pada bulan Mei lalu, dengan nomor 10.303.218.
Paten ini menampilkan bahwa iPhone berlayar lipat menjadi salah satu hal yang tengah dipertimbangkan Apple, namun raksasa teknologi ini memilih untuk melakukan tes ombak terlebih dahulu guna mengetahui permintaan konsumen terhadap ponsel lipat berharga tinggi.
Apple juga telah menerima paten lain terkait dengan iPhone berlayar lipat, salah satunya menampilkan rencana Apple untuk menghangatkan layar lipat di hari bersuhu dingin, guna mencegah bagian lipatan di layar menipis saat unit terbuka.
Selain itu, Apple berpotensi untuk menggunakan bahan Elastomeric, cairan, dan bahan lainnya, untuk menjadikan layar sejajar.
Mode Gelap Resmi Hadir di WhatsApp, Begini Cara Mengaktifkannya
Setelah hadir dalam versi beta beberapa bulan lalu, mode gelap akhirnya resmi hadir untuk pengguna WhatsApp Android maupun iOS publik.
Fitur ini adalah salah satu yang paling banyak ditunggu-tunggu pengguna WhatsApp, mengingat tren mode gelap di sejumlah aplikasi.
Dalam blog resminya, WhatsApp mengatakan mode gelap bertujuan untuk mengurangi ketegangan mata di lingkungan dengan cahaya rendah. Ada dua hal yang menjadi fokus WhatsApp dalam merancang mode gelap di aplikasinya.
Pertama adalah soal keterbacaan, di mana warna yang dipilih adalah warna yang dapat meminimalkan kelelahan mata. Warna gelap di WhatsApp juga disebut mendekati tema gelap yang ada di sistem default Android dan iOS.
Kedua adalah soal hierari informasi yang akan memudahkan pengguna untuk melihat informasi yang paling mencolok, seperti adanya gelembung notifikasi bewarna hijau terang pada pesan baru.
"Kami melakukan hal ini dengan menggunakan warna dan elemen desain untuk memastikan informasi yang paling penting terlihat mencolok," tulis WhatsApp dalam blog resminya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (4/3/2020).
Cara mengaktifkan mode gelap WhatsApp
Pengguna iPhone bisa mengaktifkan mode gelap WhatsApp dengan menuju menu "setting". Kemudian pilih "display & brightness".
Lalu aktifkan mode gelap dengan memilih opsi "dark: turn dark mode on". Untuk mengembalikan ke tema terang pilih "Light: turn dark mode off".
Sementara untuk pengguna Android, pilih menu "setting", lalu pilih "chat", dan lanjutkan dengan memilih "theme". Kemudian pilih "dark: turn dark mode on" untuk mengaktifkan mode gelap.
Untuk mengembalikan ke tema terang pilih "Light: turn dark mode off". Khusus versi Android akan ada satu opsi lagi bernama "system default". Opsi ini memungkinkan tema gelap secara otomatis mengikuti tema pada sistem yang terpasang di perangkat.
Cara mengaktifkannya, pilih "system default" lalu ubah pengaturan pada perangkat dengan menuju ke menu "setting", lalu "display", dan pilih "dark theme" pada ponsel Android.
Sumber msn.com Kompas.com
RSPI Sulianti Saroso Akui Tak Beritahu Pasien Positif Corona: Ini Wabah
Presiden Jokowi mengumumkan ada dua pasien positif virus corona atau COVID-19. Namun, pengumuman itu disampaikan sebelum pasien mengetahui kondisi tubuhnya sendiri. Hal ini menjadi sempat menjadi polemik karena pasien justru baru tahu dari media.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengakui pasien tidak diberitahu soal kondisinya yang positif mengidap virus tersebut. Menurutnya hal itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Jadi betul. Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Menurutnya meski rumah sakitnya yang merawat pasien, ia sebagai pimpinan tidak boleh menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut ke pasien. Hasil laboratoriumnya harus disampaikan langsung oleh Presiden RI.
"Saya pun sebagai dirut tidak boleh bicara, itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada UUnya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," kata Syahril. Namun Syahril tidak merinci aturan apa yang dimaksud.
Saat ini RSPI Sulianti Saroso merawat dua orang positif COVID-19. Keduanya merupakan warga Depok yang merupakan ibu dan anak.
Kedua pasien tertular virus dari WN Jepang yang datang ke Jakarta. Perempuan asal Jepang yang tinggal di Malaysia itu bertemu pasien berusia 31 tahun dalam satu acara di Jakarta. Saat kembali ke Malaysia, orang Jepang itu dinyatakan positif Corona.
Saat ini kondisi kedua pasien yang dirawat di RSPI sudah membaik. Mereka juga masih menunggu hasil tes laboratorium yang akan keluar dalam beberapa hari ke depan.
Sumber msn.com Kumparan.com
Cina Rilis Aplikasi untuk Deteksi Keterkaitan dengan Virus Corona
Cina telah merilis aplikasi seluler yang melacak orang dan mengingatkan mereka jika mereka telah berhubungan dekat dengan seseorang yang terinfeksi dengan virus corona baru, 2019-nCoV. Aplikasi tersebut dirilis akhir pekan lalu, menurut kantor berita pemerintah Cina, Xinhua.
Komisi Kesehatan Nasional Cina mendefinisikan kontak dekat sebagai seseorang yang dekat dengan seseorang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi. Ini mencakup kasus-kasus potensial, seperti anggota keluarga dan pengasuh serta penumpang dan anggota kru yang berada di kereta atau pesawat yang bersama dengan mereka yang diduga terkena virus.
Pengguna cukup memindai QR code pada aplikasi populer di Cina seperti WeChat dan QQ, kemudian menyerahkan nama, nomor telepon, dan nomor ID yang dikeluarkan pemerintah untuk meminta informasi tentang apakah mereka telah melakukan kontak dekat dengan siapa pun yang terinfeksi oleh virus.
Setelah pengguna memasukkan nama dan nomor ID mereka, aplikasi akan memberi tahu apakah mereka berhubungan dekat dengan seseorang yang terinfeksi, dan menambahkan bahwa setiap nomor telepon yang terdaftar dapat menjalankan pencarian untuk tiga nomor ID yang berbeda.
Jika aplikasi yang disebut 'pendeteksi kontak dekat' menentukan pengguna berisiko, disarankan untuk tetap di rumah dan menghubungi otoritas kesehatan setempat, demikian dikutip laman CNBC, barua-baru ini.
Ini adalah upaya terbaru pemerintah Cina untuk menggunakan sistem pengawasan yang luas untuk mengekang wabah virus corona baru itu. Virus ini sekarang telah menyebar dari pusat di Wuhan, Cina, ke hampir setiap provinsi Cina dan bahkan ke negara-negara lain, dan telah menginfeksi lebih dari 43.141 dan menewaskan 1.018 orang, yang sebagian besar di Cina daratan.
Berita yang dibagikan dalam situs web Komisi Kesehatan Nasional Cina, tidak merinci bagaimana aplikasi itu bekerja, tapi hanya mengatakan beberapa lembaga pemerintah bekerja sama untuk memastikan data yang akurat dan andal.
Perusahaan milik negara Cina Electronics Technology Group Corp (CETC) mengatakan menerima data dari beberapa lembaga pemerintah untuk membuat aplikasi itu, termasuk data dari Komisi Kesehatan Nasional, Kementerian Transportasi, Kereta Api Tiongkok dan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok.
CNBC | XINHUA
Sumber msn.com Tempo.co.id